Hits: Tahan Napas di Dekat Orang Lain, Penyebab Anak Jadi Perokok Aktif

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 01 Juni 2020 | 09:57 WIB
Hits: Tahan Napas di Dekat Orang Lain, Penyebab Anak Jadi Perokok Aktif
Seorang pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki bulan keenam tahun 2020, negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan lockdown di tengah pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Secara bertahap dan tetap menaati protokol kesehatan, aktivitas di ruang publik pun kembali ramai. Hal ini pun membuka sejumlah pertanyaan bagaimana harus tetap aman selama pandemi. Perlukah kita menahan napas saat berada di dekat orang lain agar tak tertular virus corona?

Dalam catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),dari 70 juta anak di Indonesia, 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya merokok. Sungguh angka yang membuat miris. Apa sebenarnya penyebab anak menjadi perokok aktif?

Simak berita selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Covid-19, Perlukah Menahan Napas saat Berdekatan dengan Orang Lain?

Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Utama Anak Jadi Perokok Aktif

Seorang pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Seorang pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Memasuki bulan keenam tahun 2020, negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan lockdown di tengah pandemi Covid-19. Begitu pula dengan Indonesia yang sebelumnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Secara bertahap dan tetap menaati protokol kesehatan, aktivitas di ruang publik pun kembali ramai. Hal ini pun membuka sejumlah pertanyaan bagaimana harus tetap aman selama pandemi.

Baca selengkapnya

2. Terungkap, Ini Penyebab Utama Anak Jadi Perokok Aktif

Dampak merokok pada keluarga. (Shutterstock)
Dampak merokok pada keluarga. (Shutterstock)

Jumlah perokok di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, ini 5 Bahaya Hirup Asap Rokok Tembakau!

Dalam catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),dari 70 juta anak di Indonesia, 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya merokok.

Baca selengkapnya

3. Kelelawar atau Trenggiling, Mana yang Menularkan Covid-19 ke Manusia?

Ilustrasi Trenggiling yang diduga jadi sebab penularan virus corona ke manusia. [AFP/Sam Yeh]
Ilustrasi Trenggiling yang diduga jadi sebab penularan virus corona ke manusia. [AFP/Sam Yeh]

Kelelawar atau Trenggiling, Mana yang Menularkan Covid-19 ke Manusia?

Para peneliti masih mempertimbangkan antara kelelawar dan trenggiling sebagai penyebar virus corona atau Covid-19 kepada manusia.

Baca selengkapnya

4. Ngeri, Ada Upaya Pasarkan Rokok Untuk Cegah Covid-19

Ilustrasi Ngeri, Ada Upaya Pasarkan Rokok Untuk Cegah Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Ngeri, Ada Upaya Pasarkan Rokok Untuk Cegah Covid-19. (Shutterstock)

Rokok sempat diisukan menjadi salah satu cara untuk terhindar dari virus corona.

Meski hal itu telah dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun tetap saja ada masyarakat awam yang percaya hal tersebut.

Baca selengkapnya

5. Waspada Gejala Overdosis Vitamin D, Bisa Jadi Ada Rasa Logam di Mulut!

vitamin D (shutterstock)
vitamin D (shutterstock)

Vitamin D sangat baik untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, pertumbuhan, penyerapan magnesium dan kesehatan tulang. Tapi, overdosis vitamin D bisa menyebabkan reaksi yang merugikan.

Sejak wabah virus corona Covid-19, banyak orang keluar rumah untuk berjemur pagi hari yang dipercaya bisa memberikan formula vitamin D secara alami.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI