Suara.com - Memasuki bulan keenam tahun 2020, negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan lockdown di tengah pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Secara bertahap dan tetap menaati protokol kesehatan, aktivitas di ruang publik pun kembali ramai. Hal ini pun membuka sejumlah pertanyaan bagaimana harus tetap aman selama pandemi. Perlukah kita menahan napas saat berada di dekat orang lain agar tak tertular virus corona?
Dalam catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),dari 70 juta anak di Indonesia, 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya merokok. Sungguh angka yang membuat miris. Apa sebenarnya penyebab anak menjadi perokok aktif?
Simak berita selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Covid-19, Perlukah Menahan Napas saat Berdekatan dengan Orang Lain?
Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Utama Anak Jadi Perokok Aktif
Memasuki bulan keenam tahun 2020, negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan lockdown di tengah pandemi Covid-19. Begitu pula dengan Indonesia yang sebelumnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Secara bertahap dan tetap menaati protokol kesehatan, aktivitas di ruang publik pun kembali ramai. Hal ini pun membuka sejumlah pertanyaan bagaimana harus tetap aman selama pandemi.
2. Terungkap, Ini Penyebab Utama Anak Jadi Perokok Aktif
Jumlah perokok di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, ini 5 Bahaya Hirup Asap Rokok Tembakau!
Dalam catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),dari 70 juta anak di Indonesia, 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya merokok.