Suara.com - Kabar Baik, Rusia Berencana Jalan Uji Klinis Vaksin Virus Corona
Para ilmuwan Rusia berencana untuk menjalankan uji klinis vaksin untuk memberantas virus corona dalam dua minggu ke depan.
Hal tersebut dipaparkan oleh Menteri Kesehatan pada Sabtu (30/5) lalu. Vaksin ini telah diterima oleh pemerintah sebagai obat anti-Covid-19 pertama di negara itu.
Rusia merupakan negara ketiga dengan jumlah kasus virus corona terbanyak setelah Amerika Serikat dan Brasil. Pejabat Kremlin telah berusaha bekerja mencari vaksin hingga mencapai 50 kandidat yang berbeda.
Baca Juga: Waspada Gejala Overdosis Vitamin D, Bisa Jadi Ada Rasa Logam di Mulut!
"Tes sedang berjalan dan kami berencana untuk menjalani uji klinis dalam dua minggu ke depan," kata Menkes Mikhail Murashko, demikian dikutip dari Global News.
Mikhail juga mengatakan bahwa beberapa relawan telah dipilih untuk ikut andil dalam uji tersebut.
Banyak perusahaan obat telah mempercepat pembuatan obat dan vaksin bagi virus yang telah menyebabkan 364 ribu kematian di seluruh dunia.
Russian Direct Investment Fund (RDIF) nmengatakan bahwa Kemenkes telah menyetujui penggunakan Avifavir sebagai pengobatan Covid-19. Nantinya akan dikembangkan sebagai obat generik favipiravir.
Pihak RDIF mengatakan bahwa Avifavir terbukti sangat efektif mengobati pasien virus corona pada fase pertama uji klinis. Fase terakhir uji klinis sedang berjalan, dengan melibatkan 330 pasien.
Baca Juga: Gelar Miliarder Dicabut Forbes, Benarkah Kylie Jenner Terancam Penjara?
Kurang lebih ada sekitar 10 vaksin virus corona yang sedang diujikan pada manusia dan para ahli memprediksikan bahwa vaksin yang aman dan efektif membutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan sejak pertama kali dikembangkan.
Salah satu proyek vaksin Rusia dijalankan oleh Vektor Institute di Siberia. Dirjen Rinat Maksyutov mengatakan bahwa mereka berharap dapat menyelesaikan uji klinis di pertengahan September dan uji coba pada hewan terbukti sukses.