Potret Covid-19 di Maluku, Bukti Wabah Mengintai Daerah Terpencil Indonesia

Sabtu, 30 Mei 2020 | 17:47 WIB
Potret Covid-19 di Maluku, Bukti Wabah Mengintai Daerah Terpencil Indonesia
Presiden Joko Widodo merapikan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Potret Covid-19 di Maluku, Bukti Wabah Mengintai Daerah Terpencil Indonesia

Indonesia disebutkan akan tetap dihantui wabah virus corona bahkan ketika negara-negara lain telah bersih dari Covid-19.

Hal tersebut dinyatakan dua orang peneliti, Muhammad Zilfikar Rahmat dan Dikanaya Tarahita melalui South China Morning Post (SCMP) pada Minggu (22/3/2020). Kondisi geografis dengan banyaknya daerah terpencil di Indonesia dianggap berpotensi membuat virus corona lama mewabah.

Hal ini karena infeksi di daerah-daerah tersebut sulit dideteksi.

Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Tidak Takut Pensiun, Cuma Sedih

Hampir tiga bulan berlalu, sayangnya gambaran itu mulai terlihat di mana virus corona telah menguntit jangkauan terjauh daerah Indonesia.

Sebagai contoh adalah Maluku, kawasan timur Indonesia.

Kasus pertama dikonfirmasi pada pertengahan Maret, seorang teknisi perangkat keras yang melakukan perjalanan dari pulau terpadat di Indonesia, Jawa.

Dengan keogahan pemerintah pusat untuk memberlakukan pembatasan wilayah secara nasional, pemerintah daerah harus menelan masalahnya sendiri.

Di Provinsi Maluku, gubernur membatasi kedatangan di bandara dan pelabuhan besar pada akhir Maret, setelah kasus pertama dikonfirmasi. 

Baca Juga: Pekan Depan, Bakal Ada Kejutan di Kasus Hoaks Video Syur Syahrini

Dilansir dari New York Times, dua puluh lima pekerja medis di satu rumah sakit di Ambon, kota terbesar di Maluku telah dites positif terkena virus corona, meskipun tidak ada yang pernah melakukan kontak dengan pasien Covid-19 di sana.

Seorang penjual topi tanpa riwayat perjalanan juga jatuh sakit dan meninggal pada awal Mei, menandakan bahwa transmisi lokal di Maluku telah dimulai.

Selama seminggu terakhir di Provinsi Maluku, tes virus corona positif telah meningkat dua digit setiap hari, dengan pengujian terbatas. Hanya sekitar 600 orang yang telah diuji yang jelas mengaburkan beban kasus yang sebenarnya.

"Kami tidak berharap itu terjadi secepat ini," kata Kasrul Selang, kepala satuan tugas virus corona di Provinsi Maluku yang istrinya dinyatakan positif Covid-19.

“Jika mereka membatasi pergerakan sejak awal, penyakit ini tidak akan menyebar ke hampir seluruh Indonesia,” kata Dr. Rodrigo Limmon, kepala Asosiasi Dokter Indonesia cabang Ambon.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Di Maluku, staf medis menggunakan jas hujan plastik karena kurangnya peralatan yang layak. Ambon hanya memiliki 25 ventilator. Rumah Sakit Haulussy, tempat 25 tenaga medis dinyatakan positif terpaksa ditutup.

"Jika mereka sakit atau mati, bagaimana kita akan bertahan hidup?" kata Wiesye Pelupessy, pendiri kelompok masyarakat sipil Ambon yang telah mendistribusikan alat pelindung diri untuk pekerja medis setempat.

Beberapa pejabat berharap bahwa, untuk saat ini virus belum menyebar ke pulau-pulau terjauh di pulau Maluku. Maluku tenggara belum mencatat satu kasus pun.

Indonesia pada dasarnya dihadapkan dengan bom waktu. Jika gagal mengatasi krisis dengan segera, virus ini akan menyebar ke pulau-pulau terpencil di mana dapat membusuk, tidak ditemukan, dan tidak diobati selama bertahun-tahun yang akan datang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI