Vietnam mempersiapkan wabah virus corona berminggu-minggu sebelum kasus pertamanya terdeteksi. Pada saat itu, otoritas Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak ada 'bukti jelas; untuk penularan dari manusia ke manusia. Tetapi Vietnam tidak mengambil risiko.
"Kami tidak hanya menunggu pedoman dari WHO. Kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam (negara untuk) memutuskan untuk mengambil tindakan lebih awal," kata Pham Quang Thai, wakil kepala Departemen Pengendalian Infeksi di National Institute of Kebersihan dan Epidemiologi di Hanoi.
![Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/09/67303-ilustrasi-virus-corona.jpg)
2. Pelacakan kontak yang cermat
Tindakan awal ini menentukan terbatasnya penularan masyarakat dan menjaga agar kasus yang dikonfirmasi di Vietnam hanya 16 pada 13 Februari.
Selama tiga minggu, tidak ada infeksi baru, sampai gelombang kedua melanda pada Maret, dibawa oleh warga Vietnam dari luar negeri.
Pihak berwenang secara ketat melacak kontak pasien virus corona yang dikonfirmasi dan menempatkan mereka dalam karantina dua minggu wajib.
3. Komunikasi publik dan propaganda
Sejak awal, pemerintah Vietnam telah berkomunikasi dengan jelas dengan publik tentang wabah tersebut. Situs web khusus, hotline telepon, dan nasibat medis dibentuk untuk memperbarui informasi kepada publik tentang situasi terkini dari wabah virus corona.
Baca Juga: Kematian Akibat Opioid di Kanada Meningkat Selama Pandemi Covid-19