"Aktivitas turun hampir secara instan, lebih dari 90% dari level dasar di beberapa kategori," kata Nick Wilson, seorang profesor dan pakar kesehatan masyarakat di Universitas Otago di Selandia Baru.
Hal tersebut menyebabkan penurunan level kasus hanya 10 hari setelah tindakan penguncian diberlakukan
Melembagakan pengujian luas dan pelacakan kontak
Menurut CBS, Selandia Baru melakukan total 267.435 uji virus corona. Meskipun dirilis lebih lambat dari negara lain seperti Singapura, aplikasi ini akan membantu memastikan negara tersebut tidak mengalami lonjakan kasus karena mulai mengurangi penguncian.
Baca Juga: Ucap Ultah ke El Rumi, Warganet Kaget Ahmad Dhani Tak Menua di Foto Ini
Menurut American Enterprise Institute ini bekerja dengan memungkinkan pengguna untuk memindai kode QR di titik masuk di berbagai tempat. Jika mereka dinyatakan positif Covid-19, pelacak kontak dapat meninjau di mana orang tersebut berada.
Pemerintah yang dipercaya dan transparan
"Perdana Menteri berkomunikasi dengan baik dan dipercaya oleh publik," kata Wilson.
"Selandia Baru memasukan pakar ilmiah yang cukup tinggi ke dalam proses pembuatan kebijakan, Perdana Menteri adalah komunikator yang baik dan dipercaya masyarakat," tambahnya.
Pejabat tinggi di Selandia Baru juga menerima potongan gaji 20 persen untuk penanganan pandemi.
Baca Juga: Bayi Baru Berusia 3 Minggu, Kok ASI yang Keluar Makin Sedikit?
Wilson menggambarkan keberhasilan Selandia baru juga didukug dengan, transparansi pemerintah, kepercayaan yang kuat pada data ilmiah, dan keyakinan kerja sama internasional.