Amerika Serikat Setujui Alat Kontrasepsi Baru yang Berbentuk Gel

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 14:53 WIB
Amerika Serikat Setujui Alat Kontrasepsi Baru yang Berbentuk Gel
Ilustrasi alat kontrasepsi perempuan. [YouTube/EngenderHealth]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat Setujui Alat Kontrasepsi Baru yang Berbentuk Gel

Pemerintah Amerika Serikat minggu lalu menyetujui alat kontrasepsi terbaru berbentuk gel yang bisa mencegah kehamilan bernama Phexxi.

Cara pakai Phexxi adalah menggunakan aplikator yang dimasukkan ke organ intim wanita sebelum berhubungan seks.

Gel dibuat oleh Evofem Biosciences yang berbasis di San Diego dan mengandung asam laktat, asam sitrat, serta kalium bitartrat, yang semuanya merupakan tambahan makanan umum.

Baca Juga: PSBB Jawa Barat Diperpanjang, New Normal Batal atau Berdampingan?

Gel ini memiliki beberapa kesamaan dengan spermisida, yang menghalangi jalan masuk sperma ke serviks dan memperlambat sperma.

Vagina memiliki keasaman antara 3,5 hingga 4,5, tingkat yang dibutuhkan untuk menjaga bakteri sehat. Sperma membuat vagina memiliki keasaman antara 7 hingga 8 supaya bisa bertahan hidup. Sementara gel Phexxi membuat vagina tetap memiliki kisaran asam yang biasa, sehingga bisa membunuh sperma.

Tidak seperti alat kontrasepsi lain, kontrasepsi ini hanya perlu digunakan sesaat sebelum berhubungan seks dan tidak mengandung hormon, yang dapat menyebabkan efek samping yang tidak dapat ditoleransi oleh beberapa wanita.

Perusahaan itu mengatakan Phexxi akan dipasarkan di kisaran harga 250 dolar AS hingga 275 dolar untuk sekotak isi 12 tanpa asuransi, ABC News dikutip Sabtu.

Rencananya, Phexxi akan mulai diluncurkan pada awal September. Mempertimbangkan pandemi COVID-19 saat ini.

Baca Juga: Kekeyi Unggah Foto Bikin Ketupat, Warganet: Lebarannya Sudah Lewat Sahabat

Namun perlu diingat, meski Phexxi berfungsi untuk melindungi dari kehamilan, Phexxi tidak melindungi dari infeksi penyakit seksual menular. Forbes menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti alat KB. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI