Suara.com - Seperti negara lainnya, Jepang juga mulai melonggarkan protokol pembatasan dan mulai kembali ke kehidupan normal. Tetapi, walikota Kitakyushu di barat daya Jepang mengatakan kasus Covid-19 meningkat lagi.
Walikota Kitahashi Kenji memperingatkan situasinya bisa jauh lebih buruk dari sebelumnya.
"Kitakyushu akan dilanda gelombang besar kedua, jika situasi ini berlanjut. Kami berharap semua orang mengakui bahwa kita mungkin menuju situasi yang sangat sulit, merespon dengan tegas untuk keluar dari krisis ini," jelasnya, dikutip dari NHK News.
Sebelumnya, tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi di kota tersebut selama lebih dari tiga minggu. Namun, ada 43 kasus dilaporkan kembali dalam enam hari terakhir. Pejabat kesehatan setempat belum dapat melacak rute infeksi dalam beberapa kasus.
Baca Juga: Jerman Tak Remehkan Kasus Covid-19, Dubes RI: Tidak Seperti Negara Lain
Tempat wisata dan fasilitas lain yang sudah dibuka kembali ditutup pada Kamis (28/5/2020) kemarin. Hal ini tentu membuat sekelompok masyarakat kecewa.
Pada hari yang sama, sejumlah kasus kembali dilaporkan di sebuah rumah sakit di Tokyo. Sembilan anggota staf dan pasien telah dites positif terinfeksi virus corona.
Pihak berwenang setempat mengatakan kasus tersebut bisa menjadi kluster pertama sejak mereka mencabut status keadaan darurat di Tokyo pada Senin (25/5/2020).
Namun, Kepala Sekretaris Kabinet Suga Yoshihide mengatakan penyebaran infeksi sebagian besar telah terkendali.
"Tetapi sulit untuk sepenuhnya menghilangkan risiko infeksi, bahkan setelah keadaan darurat berakhir," tuturnya.
Baca Juga: Viral Video Monyet Mencuri Sampel Darah Pasien Covid-19, Bikin Geger!
Kementerian Kesehatan setempat memperkirakan 44.000 tempat tidur akan dibutuhkan di rumah sakit secara nasional dalam skenario terburuk.
Beberapa kota, termasuk Tokyo dan Osaka, telah mengamankan sejumlah tempat tidur. Hyogo dan Saitama juga telah mengamankan tempat tidur, meski kurang dari 30% dari perkiraan.
Ohmagari Norio dari Pusat Nasional untuk Kesehatan dan Kedokteran Global mengatakan jumlah kasus tumbuh begitu cepat selama gelombang pertama sehingga sistem medis berjuang mengimbanginya.
Pakar penyakit menular yang telah berpengalaman merawat pasien Covid-19 ini juga menambahkan sangat penting untuk mempersiapkan gelombang kedua sekarang, selama 'jeda' dalam wabah ini di negara tersebut.
Tokyo dan empat prefektur lainnya adalah bagian terakhir dari Jepang yang keluar dari keadaan darurat.
Hingga kini kasus virus corona di Jepang berjumlah 16.759, dengan kematian mencapai 882.