Suara.com - Pasien Kanker Terinfeksi Covid-19, Risiko Kematian Meningkat 2 Kali Lipat
Peneliti baru-baru ini mempelajari lebih lanjut tentang risiko yang dihadapi pasien kanker jika mereka menderita Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan virus corona baru.
Berdasarkan studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology, penderita kanker yang semakin memburuk atau menyebar lebih dari lima kali lebih mungkin meninggal dalam waktu satu bulan apabila mereka terinfeksi Covid-19.
Bahkan, jika kanker pada pasien tidak menyebar, infeksi virus corona hampir dua kali lipat berisiko kematian, kata peneliti.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Verifikasi Klaim RS untuk Covid-19 dalam 7 Hari Kerja
Dilansir CNN Internasional, secara keseluruhan, ada total 121 pasien (13%) meninggal selama masa studi dan semua kematian terjadi 30 hari setelah didiagnosis dengan Covid-19.
"Meski tidak mengherankan, ini informatif bahwa sepertinya pasien dengan kanker memiliki risiko meninggal dua kali lipat daripada pasien umum," kata Dr. Jeremy Warner, profesor kedokteran dan informatika biomedis di Vanderbilt University Medical Center.
Namun, studi ini masih terbatas. Dibutuhkan penelitian lebih lebih lanjut untuk menentukan apakah penemuan serupa akan muncul di antara kelompok pasien dengan jumlah lebih besar.
"Saat ini, kami sedang bekerja untuk mendapatkan informasi tentang mengapa beberapa pasien kanker terinfeksi SARS-CoV-2 dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keparahan penyakit dan kematian," kata Warner, penulis studi ini.
"Kami juga tertarik pada efek perawatan yang digunakan untuk mengobati pasien dengan kanker yang terinfeksi Covid-19," sambungnya.
Baca Juga: Waduh, Perubahan Warna Jari Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
Warner juga mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah Covid-19 memengaruhi pasien dengan jenis kanker tertentu secara berbeda, dan bagaimana itu terjadi.
Sebuah studi terpisah menemukan, pasien dengan kanker paru-paru dan jenis kanker lain di dada memiliki peningkatan 64% untuk risiko kematian akibat virus corona jika mereka dirawat dengan kemoterapi, dalam tiga bulan setelah didiagnosis Covid-19.