Tips Penuhi Sumber Nutrisi Seimbang Untuk Lansia

Jum'at, 29 Mei 2020 | 14:50 WIB
Tips Penuhi Sumber Nutrisi Seimbang Untuk Lansia
Ilustrasi lansia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tips Penuhi Sumber Nutrisi Seimbang Untuk Lansia

Orang yang telah memasuki fase lanjut usia akan mengalami sejumlah penuaan terhadap organ tubuhnya. Salah satunya sistem imun yang menurun yang dapat menyebabkan lansia lebih mudah terinfeksi penyakit.

Meski begitu, asupan makanan bergizi yang dibutuhkan lansia sebenarnya tak berbeda dengan usia muda. Hanya saja perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi karena berkaitan dengan proses penuaan yang terjadi.

"Karena aging (penuaan) bukan hanya terjadi pada sistem imunitas tapi juga saluran cerna. Misal pada lansia mulai terjadi berkurang produksi air liur, reseptor untuk merasakan makanan juga mulai menurun, kadang-kadang gigi sudah tidak lengkap. Sampai pada masalah sistem pencernaan juga," kata dokter spesialis Gizi Arti Indira dikutip dari siaran IGTV nestlehealthscience_id, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: Sidang Rakyat Tandingan: UU Minerba Baru Cerminan Rezim Otoriter

Indira menambahkan, masalah mental  seperti sensitifitas meningkat juga perasaan yang mudah berubah-berubah juga bisa mempengaruhi nafsu makan lansia.

"Tapi secara garis besar asupan makanan tidak jauh berbeda. Tetap harus mengikuti pola doet gizi seimbang. Jadi dengan gizi seimbang asupan makanan berupa makro nutrition dan mikro nutrisi harus lengkap," ucapnya.

Nutrisi makro yang dimaksud berupa zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Indira mengatakan bahwa ketiga sumber itu harus terpenuhi disetiap kali makan.

Sedangkan nutrisi mikro berupa vitamin dan mineral. Keduanya diperlukan dalam jumlah sedikit tapi sangat penting untuk ketahanan tubuh.

Banyaknya jumlah nutrisi yang diperlukan setiap lansia akan berbeda-beda, kata Indira. Hal tersebut dipengaruhi dengan tingkat aktivitas yang dilakukan juga tinggi dan berat badan.

Baca Juga: Google News Initiative: 5.300 Media Dapat Journalism Emergency Relief Fund

"Biasanya jumlah asupan yang diperlukan usia lansia laki-laki 1900 kalori, perempuan 1500 kalori. Tapi tergantung aktivitas, semakin aktif biasanya makin tinggi. Kalau lansia ada masalah kesehatan lebih baik lagi konsultasi dengan dokter gizi," kata Indira.

Ia menyarankan, sumber karbohidrat bagi lansia sebaiknya dipilih karbo kompleks agar tidak cepat meningkatkan kadar gula darah. Karbohidrat kompleks berupa beras merah, kentang, gandum, dan oatmeal.

Sedangkan protein yang dibutuhkan lansia sedikit lebih banyak daripada saat usia muda.

"Pada waktu muda 0.8 gram per kilo gram berat badan, saat lansia naik sampai 1 gram per berat badan. Bahkan beberapa literatur ada yang menyarankan hingga 1.2 gram per berat badan," katanya.

Indira mencontohkan, jika berat lansia kurang lebih 50 kg maka asupan protein yang diperlukan kira-kira 50 gram per hari. Agar mudah, ia menyarankan asupan protein dibagi saat makan siang dan malam.

Satu potong ayam dan ikan mas bisa jadi sumber protein hewani. Menurut Indira, masing-masing potongan daging hewan itu baru mengandung protein sebanyak 7 gram. Sedangkan satu potong tahu putih mengandung protein 5 gram. Agar asupan protein terpenuhi, artinya lansia harus makan 7-10 potong daging atau tahu.

Namun jika nafsu makan lansia telah menurun, Indira menyarankan untuk menggantikan sumber protein dengan susu atau suplemen.

Untuk sumber lemak, lanjutnya, lansia harus mengurangi konsumsi gorengan karena menjadi sumber lemak jahat. Lemak baik justru diperlukan untuk tubuh dan banyak terkandung oada alpukat dan minyak zaitun.

"Minyaknya jangan dipakai untuk menggoreng. Karena sama saja kalau minyak mengalami proses panas yang berlebihan akan rusak kandungan baiknya. Minyak zaitun bisa disiram saja di nasi atau sayuran," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI