Deretan Kontroversi Hidroksiklorokuin Sebagai Obat untuk Infeksi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 29 Mei 2020 | 13:58 WIB
Deretan Kontroversi Hidroksiklorokuin Sebagai Obat untuk Infeksi Covid-19
Ilustrasi hidroksiklorokuin (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hidroksiklorokuin adalah obat anti-malaria yang disebut bisa melawan virus corona Covid-19 oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tetapi, sebuah penelitian menemukan obat itu tidak menunjukkan manfaat dalam mengobati pasien di Veterans Health Administration.

Baca selengkapnya

3. Khawatir Soal Aspek Keselamatan, WHO Tangguhkan Uji Coba Hidroksiklorokuin

Ilustrasi Hydroxychloroquine.[AFP/NARINDER NANU]
Ilustrasi Hydroxychloroquine.[AFP/NARINDER NANU]

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan pada Senin (25/5/2020) bahwa mereka akan menghentikan sementara waktu uji coba hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine) sebagai terapi pengobatan Covid-19. Hal ini lantaran para ahli perlu meninjau semua bukti yang tersedia sampai saat ini.

Baca Juga: Ratusan Bangunan Di Pesisir Gunungkidul Hancur Dihantam Gelombang Tinggi

Dilansir dari Time, dalam jumpa pers, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa berdasarkan sebuah makalah yang diterbitkan pekan lalu di Lancet, disebutkan bahwa orang yang menggunakan hydroxychloroquine berisiko lebih tinggi mengalami kematian dan masalah jantung, sehingga uji cobanya akan ditangguhkan.

Baca selengkapnya

4. Bahaya Klorokuin, Hidroksiklorokuin dan Azitromisin untuk Obat Covid-19

Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)
Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)

Klorokuin, hidroksiklorokuin dan azitromisin kini digunakan sebagai obat Covid-19. Namun demikian, peneliti mengungkap terdapat bukti yang lemah untuk keefektifannya, dan dokter serta pasien harus waspada terhadap kemungkinan efek samping serius obat.

Demikian kata sebuah ulasan dalam Canadian Medical Association Journal.

Baca Juga: Kawal Percepatan Penangangan Covid-19, Ini Peran BPKP

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI