Studi: Senyawa Cannabinoid di Tubuh dapat Menghilangkan Ingatan Traumatis

Jum'at, 29 Mei 2020 | 13:24 WIB
Studi: Senyawa Cannabinoid di Tubuh dapat Menghilangkan Ingatan Traumatis
Ilustrasi wanita trauma (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senyawa kimia yang ditemukan pada tanaman ganja, cannabinoid ternyata juga dihasilkan oleh tubuh, yang dikenal dengan nama endocannabinoid.

Endocannabinoid ini mengikat reseptor di seluruh sistem saraf untuk memberikan efek pada fungsi, termasuk memori, nafsu makan, dan stres.

Para ilmuwan dari Universitas Leiden di Belanda kini telah menunjukkan bahwa salah satu kanabinoid endogen yang diproduksi di otak (anandamide) dapat membantu orang melupakan ingatan traumatis.

Melalui tahap proses yang panjang, peneliti dapat memenemukan senyawa yang menjanjikan bernaa LEI-40 dan bekerja dengan Roche Pharmaceuticals untuk mengonfirmasi bahwa zat itu melintasi darah-otak ke otak.

Baca Juga: Blak-blakan, Pangeran William Ungkap Masih Trauma Atas Kematian Putri Diana

Mereka bekerja sama dengan National Institutes of Health (NIH) untuk menguji apakah ini bekerja di otak.

Ilustrasi trauma (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi trauma (Pixabay/Free-Photos)

Untuk melakukannya, mereka menggunakan model binatang.

Peneliti memberi tikus memori traumatis yang setara dengan manusia dalam bentuk kejutan pada kaki, yang mereka pasangkan dengan suara.

Seiring waktu, peneliti berhenti memberikan kejutan tetapi terus memainkan suara. Hasilnya menunjukkan hewan yang sehat mengalami hilang ingatan akan kejutan traumatis tersebut seiring berjalannya waktu.

Namun, ketika tikus menerima inhibitor LEI-401 sehingga memiliki edikit anandimide di otak mereka, ingatan traumatis itu tetap ada, dan tikut tetap menjai takut ketika mendengar suara.

Baca Juga: Efek Trauma Psikologis Dapat Diredakan, Begini Caranya

"Dari sini, Anda dapat menyimpulkan bahwa anandamida terlibat dalam mengurangi kecemasna dan stres," tutur penulis penelitian Prof. Van der Stelt, dikutip Medical News Today.

Temuan ini juga menunjukkan anadamide bisa menjadi penting dalam mengatur stres dan kecemasan pada orang.

Meskipun para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian, temuan ini akhirnya dapat mengarah pada perawatan baru untuk gangguan kecemasan, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD), kata para peneliti.

“Seperti yang telah kami tunjukkan bahwa anandamide bertanggung jawab untuk melupakan kecemasan, perusahaan farmasi dapat fokus pada target baru. Dan Anda kemudian memiliki dua pilihan, mencari molekul yang merangsang produksi anandamide atau mencari molekul yang mengurangi degradasinya," tandas Prof. Van der Stelt.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI