Efek Kesehatan Mental Anak setelah Pandemi Covid-19 Tak Bisa Diprediksi

Jum'at, 29 Mei 2020 | 08:00 WIB
Efek Kesehatan Mental Anak setelah Pandemi Covid-19 Tak Bisa Diprediksi
Ilustrasi anak-anak sedang meneliti [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 global tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Ini terjadi pada segala umur, tak terkecuali anak-anak dan remaja.

Mengabaikan kesehatan mental mereka dapat berdampak buruk pada tahun-tahun mendatang.

Hampir 1 dari 7 anakdi Amerika Serikat mengalami kondisi kesehatan mental, dan setengahnya tidak diobati, menurut penelitian yang terbit di Jurnal JAMA Predict.

Depresi, upaya bunuh diri, dan kasus bunuh diri telah meningkat selama dekade terakhir, dengan alasan yang tidak sepenuhnya kita pahami.

Baca Juga: Catat! Anak-Anak Tetap Wajib Dapat Makanan Bernutrisi Meski Saat Pandemi

Misalnya saja, jumlah anak-anak remaja di Amerika Serikat yang masuk ke ruang gawat darurat akibat upayanya bunuh diri, meningkat dua kali lipat antara 2007 hingga 2015, menurut analisis data yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tahun lalu.

Ilustrasi kesehatan mental anak.(Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan mental anak.(Shutterstock)

Meski anak-anak dan remaja dari segala usia serta ras telah terpengaruh, remaja kulit hitam dan Latin mengalami tingkat yang lebih tinggi pada upaya bunuh diri, satu-satunya prediktor terbesar untuk bunuh diri di masa depan, daripada kulit putih.

Infeksi Covid-19 juga 'memangsa' kelompok kulit hitam. Contohnya, di New York City, orang-orang kulit hitam dan Latin terbunuh akibat penyakit pernapadan ini dua kali lebih cepat daripada orang kulit putih.

Dilansir CNN Internasional. saat ini belum ada cara untuk memprediksi efek jangka panjang dari pandemi Covid-19 terhadap anak-anak.

Beberapa anak mungkin mengembangkan peningkatan ketahanan (terhadap viru). Sedangkan yang lain mungkin mengalami trauma jangka panjang yang menganggu perkembangan mereka dan membuatnya terlalu berhati-hati di masa depan.

Baca Juga: Riset: Pandemi Virus Corona Memperburuk 'Nyeri' Perempuan saat Menstruasi

Tetapi ketika masyarakat ditata kembali, kesejahteraan anak perlu menjadi proritas utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI