Bisa Genetik, Peneliti Ungkap Alasan Orang Kulit Hitam Alami Covid-19 Parah

Kamis, 28 Mei 2020 | 19:00 WIB
Bisa Genetik, Peneliti Ungkap Alasan Orang Kulit Hitam Alami Covid-19 Parah
Rambut gaya virus corona (Facebook/CGTN Africa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otopsi terhadap 10 pasien Afrika-Amerika yang meninggal akibat virus corona menunjukkan paru-paru mereka tersumbat oleh gumpalan darah. Studi tersebut dilakukan oleh tim LSU Health New Orleans School of Medicine yang dilaporkan pada Rabu (27/5/2020).

Dilansir dari CNN, 10 pasien memiliki kondisi mendasar yang telah terbukti memperburuk infeksi, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas. Tetapi faktor genetik juga bisa berperan.

Temuan yang diterbitkan dalam the Lancet Respiratory Medicine dapat membantu menjelaskan mengapa orang kulit hitam mengalami keparahan yang lebih tinggi akibat Covid-19 daripada kulit putih di AS, Inggris, dan beberapa negara lain.

"Kami menemukan bahwa pembuluh-pembuluh kecil dan kapiler di paru-paru terhambat oleh gumpalan darah dan perdarahan terkait yang secara signifikan berkontribusi pada dekompensasi dan kematian pada pasien-pasien ini," kata Dr. Richard Vander Heide, kepala patologi di LSU Health New Orleans School of Medicine.

Baca Juga: Di TPU Tegal Alur, Makam Khusus Jenazah Covid-19 Dibatasi Garis Polisi

"Mungkin ada jenis faktor genetik," kata Vander Heide.

Misalnya para ahli patologi tidak melihat peradangan jantung pada pasien virus corona di AS, tapi komplikasi tersebut banyak terjadi di China.

Warga Afrika Selatan mengenakan masker ketika wabah virus corona.[Anadolu Agency]
Warga Afrika Selatan mengenakan masker ketika wabah virus corona.[Anadolu Agency]

"Temuan ini dapat menjelaskan mengapa orang kulit hitam secara umum lebih menderita Covid-19 di Inggris," tulis Dennis McGonagle dari Universitas Leeds dan rekannya dalam komentar terkait.

"Sebuah fitur dari penyakit virus corona telah menimbulkan peningkatan kematian pada kelompok-kelompok kulit hitam, Asia, dan Etnis Minoritas di Inggris, yang telah mengakibatkan Pemerintah Inggris membentuk satuan tugas investigasi darurat," catat mereka.

"Di AS, angka kematian akibat Covid-19 sangat tinggi di antara orang-orang Afrika-Amerika di kota-kota besar."

Baca Juga: Keji! Suami Penggal Istri Pakai Kapak saat Tidur dengan Anak

Sebuah studi dari New Orleans dalam New England Journal of Medicine, menemukan jumlah pasien rumah sakit Covid-19 yang tidak proporsional adalah orang Afrika-Amerika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI