"Transmisi lokal ini berpotensi menyebabkan ledakan atau gelombang kedua pandemi, dan itu bisa lebih tinggi. Kalau kita mengacu Virus Spanyol gelombang keduanya itu jauh lebih besar, dibanding gelombang pertama. Pada beberapa penyakit yang lain gelombang pertama lebih besar dibanding virus yang kedua," ungkapnya.
Tapi alih-alih gelombang kedua, saat ini di Indonesia gelombang pertama saja belum usai dan kasus masih terus mengalami kenaikan menuju puncak kurva. Prof. Ridwan memprediksi puncak kasus bisa terjadi di Juni 2020 mendatang.
"Ini baru pada lembah menuju puncak, jadi kalau estimasi puncak bisa nanti di pertengahan Juni baru bisa sampai puncak, setelah itu turun, kemudian naik kembali," tutupnya.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Negara-negara ASEAN Wajib Siaga