Studi: Perokok Memiliki Reseptor Lebih Banyak untuk Ditempeli Virus Corona

Kamis, 28 Mei 2020 | 16:30 WIB
Studi: Perokok Memiliki Reseptor Lebih Banyak untuk Ditempeli Virus Corona
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu kelompok yang dinilai rentan mengalami Covid-19 parah adalah perokok. Ternyata, ini disebabkan oleh banyaknya reseptor di paru-paru mereka.

Berdasarkan penelitian dari Cold Spring Harbor Laboratory di New York, AS, reseptor ini berpotensi membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Dilansir dari Medical News Today, reseptor merupakan 'pintu masuk' virus. Untuk masuk ke dalam sel dan mulai mereplikasi diri, virus akan menempel pada reseptor protein yang disebut angiotensin-converting enzyme (ACE2), yang ada dalam membran sel.

Peneliti menggunakan tikus percobaan. Mereka mengekspos tikus pada asap rokok selama dua hingga empat jam per hari dalam jangka waktu lima bulan.

Baca Juga: Studi: Mencuci Tangan 6 Kali Sehari Mengurangi Risiko Infeksi Virus Corona

Mereka menemukan, semakin lama tikus terpapar asap rokok, semakin banyak reseptor ACE2 diekspresikan dalam paru-paru mereka.

COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

Kemudian peneliti menyelidiki apakah ada hubungannya dengan 'tergantung dosis' ketika diterapkan pada manusia.

Peneliti menganalisis dua set data genetik, satu berdasarkan sampel jaringan paru-paru dari perokok yang menjalani bedah thorax, dan satu berdasarkan pada jaringan paru-paru dari orang-orang di National Cancer Institute’s Cancer Genome Atlas Program.

Mereka melaporkan sampel paru-paru dari mereka yang merokok paling banyak menyatakan tingkat ACE2 tertinggi. Bahkan setelah memperhitungkan usia, jenis kelamin, etnis, dan indeks massa tubuh (BMI) peserta, masih ada hubungan kuat antara merokok dan ACE2.

Mereka juga menemukan, berhenti merokok membalikkan peningkatan ekspresi ACE2. Di antara mereka yang tidak merokok selama setahun, ada penurunan ekspresi ACE2 sekitar 40%, dibandingkan dengan mereka yang masih merokok.

Baca Juga: Infeksi Virus Corona Covid-19 Kedua Tak Bersifat Menular, Ini Kata Peneliti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI