Innalillahi, Kemen PPPA Sebut Sudah 21 Pasien Covid-19 Anak Meninggal Dunia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 28 Mei 2020 | 16:18 WIB
Innalillahi, Kemen PPPA Sebut Sudah 21 Pasien Covid-19 Anak Meninggal Dunia
Ilustrasi pasien Covid-19 anak dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Innalillahi, Kemen PPPA Sebut Sudah 21 Pasien Covid-19 Anak Meninggal Dunia

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyebut pasien covid-19 dari kalangna anak-anak butuh perhatian sebab. Sebab, tercatat sudah ada 21 anak yang meninggal dunia karena penyakit ini.

Deputi Perlindungan Anak Kemen PPPA, Nahar, mengatakan kasus anak yang meninggal karena COVID-19 harus menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia.

"Posisi saat ini, terdapat 21 anak meninggal karena COVID-19. Data ini harus menjadi penanda untuk mewaspadai kemungkinan-kemungkinan terburuk," kata Nahar dalam seminar daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis (28/5/2020), dilansir ANTARA.

Baca Juga: Kocak, Nakes Keliling Desa Minta Warga Jangan Bikin Anak selama Pandemi

Apalagi, menurut Nahar, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis angka kematian anak akibat COVID-19 yang lebih banyak. Hal itu perlu mendapat perhatian, terutama bagi para pegiat Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang ada di tingkat desa/kelurahan.

"Ditambah lagi, Juni atau Juli nanti anak-anak akan kembali bersekolah. Ini harus menjadi perhatian kita semua," tuturnya.

Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Anak Valentina Gintings mengatakan jumlah anak yang terpapar COVID-19 tidak sedikit.

Menurut Valentina, anak yang terpapar COVID perlu penanganan khusus yang berbeda dengan orang dewasa.

"Penanganan anak yang terpapar COVID-19 tidak mudah. Orang dewasa bisa melakukan isolasi mandiri, sementara anak tidak bisa," katanya.

Baca Juga: Kreatif, Ibu Ini Bikin Pantai di Rumah Supaya Anak-Anaknya Bisa Liburan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia, lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pelindungan anak, telah menyusun Panduan PATBM dalam Pandemi COVID-19.

Panduan tersebut diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi para pegiat PATBM dan pegiat pelindungan anak lainnya untuk aktif menjadi bagian dalam tugas-tugas kerelawanan di tingkat desa atau kelurahan dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, khususnya yang berkaitan dengan pelindungan anak. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI