Peneliti China Temukan Bukti Baru Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 28 Mei 2020 | 16:05 WIB
Peneliti China Temukan Bukti Baru Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar
Ilustrasi penampakan virus corona atau Covid-19. [NIAID].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti China Temukan Bukti Baru Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar

Ilmuwan China menyebut virus korona tidak berasal dari pasar hewan hidup atau laboratorium di Wuhan.

Hal ini berdasarkan bukti penelitian baru yang mereka lakukan. Demikian seperti dilansir dari NY Post.

Ahli epidemiologi terkemuka China, Gao Fu, mengatakan sampel yang diambil dari pasar gagal menunjukkan hubungan antara hewan yang dijual di sana dan patogennya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Sebab Hipertensi yang Tidak Banyak Diketahui, Apa Itu?

"Sekarang ternyata pasar adalah salah satu korban," kata Gao kepada media yang dikelola pemerintah, Selasa.

Pasar Huanan di Wuhan, China., tempat virus corona jenis baru dilaporkan muncul pertama kali. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)
Pasar Huanan di Wuhan, China, tempat virus corona jenis baru dilaporkan muncul pertama kali. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)

Direktur Institut Virologi Wuhan, Wang Yanyi, juga menanggapi tuduhan bahwa fasilitas itu melepaskan virus saat kecelakaan laboratorium.

Ia menyebut bahwa itu tidak mungkin bocor dari laboratorium karena para peneliti belum mempelajari patogen yang cukup mirip dengan virus corona.

Meski kedua pejabat mengatakan mereka mengesampingkan situs-situs tersebut sebagai kemungkinan nol, komentar mereka tidak membahas masalah-masalah penting seperti bukti luas bahwa China awalnya menutupi beratnya wabah tersebut.

Pertanyaan tentang di mana virus corona dimulai telah diperdebatkan dengan panas di antara pejabat Cina dan AS dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Lockdown Dibuka, Dua Orang Ini Rela Menempuh 400 Km ke McDonald's

Presiden Trump menyalahkan negara itu karena gagal menghentikan penyebarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI