Tidak Lebih Baik dari Rokok, Vape Juga Memiliki Risiko Tinggi Bagi Mulut!

Kamis, 28 Mei 2020 | 15:30 WIB
Tidak Lebih Baik dari Rokok, Vape Juga Memiliki Risiko Tinggi Bagi Mulut!
Ilustrasi vape
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para peneliti mengumpulkan sampel plak bawah gusi dari 123 orang yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit mulut saat ini. 25 di antaranya adalah perokok, 25 bukan perokok, 20 pengguna rokok elektronik, 25 mantan perokok menggunakan vape dan 28 orang mempertahankan kebiasaan merokok dan menggunakan vape pada waktu bersamaan.

Bakteri di bawah gusi adalah garis pertahanan terakhir melawan penyakit karena mereka paling tidak mungkin terganggu oleh perubahan lingkungan di mulut, seperti makanan, pasta gigi, dan tembakau.

Kumar dan rekannya melakukan pengurutan DNA yang dalam dari genom bakteri untuk mengidentifikasi tidak hanya jenis mikroba yang hidup di mulut dan fungsinya.

Ilustrasi vape atau rokok
Ilustrasi vape atau rokok

Profil microbiome oral dalam pengguna vape yang tidak pernah merokok usia 21-35 dan sehat, telah menggunakan vape selama empat hingga 12 bulan mengejutkan para peneliti.

Baca Juga: Sikap Atta Halilintar ke Ortu Bikin Ashanty Mau Terima Jadi Calon Menantu

Karakteristik yang paling memprihatinkan adalah tingkat stres dalam komunitas mikroba yang dideteksi oleh aktivasi gen. Kumar mengatakan bahwa pada pengguna vape memicu respons peradangan yang merusak.

Dia mengatakan perubahan dalam lanskap mikroba disertai dengan tingkat protein yang lebih tinggi di mulut yang memberi sinyal sistem kekebalan siaga untuk mengaktifkan dan memproduksi peradangan.

"Alasan kita semua sehat adalah karena sistem kekebalan tubuh kita telah mengenali bakteri ini dan fungsinya sejak lahir dan telah membentuk rasa harmoni," kata Kumar.

"Masalahnya ketika secara rutin menggunakan vape dan mengubah lingkungan mikroba mulut, maka sistem kekebalan tubuh tidak mengenali bakteri baik sebagai teman dan itu menyebabkan respons peradangan yang sangat besar," tambahnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang telah mengganti rokok dengan vape malah mendorong mikroba lebih keras.

Baca Juga: JPPR: Kematian Petugas Bisa Terulang Jika Pilkada Dilaksanakan saat Pandemi

"Jika Anda merokok dan vape pada saat yang sama, manakah dari dua efek ini yang menguasai sistem tubuh? jawabannya adalah vape," kata Kumar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI