Tidak Lebih Baik dari Rokok, Vape Juga Memiliki Risiko Tinggi Bagi Mulut!

Kamis, 28 Mei 2020 | 15:30 WIB
Tidak Lebih Baik dari Rokok, Vape Juga Memiliki Risiko Tinggi Bagi Mulut!
Ilustrasi vape
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan yang telah meneliti bakteri dalam mulut anak muda sehat yang secara rutin menggunakan vape atau rokok elektronik menemukan adanya potensi penyakit bawah permukaan mulut di masa mendatang. Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Science Advances pada Rabu (27/5/2020).

Diansir dari Medical Xpress, pengumpulan bakteri oral dalam mulut pengguna vape rutin dipenuhi dengan organisme penyebab infeksi yang berisiko besar dapat mengalami penyakit gusi hingga kanker.

Meskipun mereka tidak memiliki penyakit aktif, komposisi bakteri mulut partisipan mirip dengan orang dengan periodontitis, infeksi gusi yang dapat menyebabkan kehilangan gigi. Jika tidak diobati, kondisi itu merupakan faktor risiko penyakit jantung dan paru-paru.

Efek merusak terlihat dengan atau tanpa nikotin, membuat para ilmuwan percaya bahwa cairan yang dipanaskan dan bertekanan dalam kartrid kemungkinan merupakan penyebab utama kombinasi mikroba yang berbahaya dalam mulut.

Baca Juga: Sikap Atta Halilintar ke Ortu Bikin Ashanty Mau Terima Jadi Calon Menantu

"Vape adalah serangan besar terhadap lingkungan mulut dan perubahan itu terjadi secara dramatis dan dalam waktu singkat," kata Purnima Kumar, profesor periodontologi di The Ohio State University dan penulis senior studi tersebut.

Sales Promotin Girl dari STIG menunjukkan salah satu produk pada acara "Vape Fair" di JCC, Jakarta, Sabtu (7/9). (Suara.com/Angga Budhiyanto)
Sales Promotin Girl dari STIG menunjukkan salah satu produk pada acara "Vape Fair" di JCC, Jakarta, Sabtu (7/9). (Suara.com/Angga Budhiyanto)

Kumar mengatakan temuan ini mempertanyakan klaim bahwa vape mengurangi bahaya merokok. Hal ini disebabkan mikroba dalam mulut orang yang menggunakan vape selama 3 sampai 12 bulan akan menumpuk dan bisa jadi penyebab penyakit.

"Jika Anda berhenti merokok dan mulai menggunkan vape, Anda tidak menjadi lebih sehat sama sekali," kata Kumar.

"Mengetahui profil vape kaya akan patogen, Anda tidak melakukan kebaikan apapun dengan menggunakan vape untuk berhenti merokok," tambahnya.

Baca Juga: JPPR: Kematian Petugas Bisa Terulang Jika Pilkada Dilaksanakan saat Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI