Mereka yang memiliki warna 'kuning' dan 'merah' tidak diizinkan masuk ke lingkungan sekolah. Kode merah berarti siswa memiliki gejala Covid-19 seperti demam dan lainnya. Sementara itu, kuning berarti seorang siswa pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, tetapi belum menyelesaikan karantina selama dua minggu.
Beberapa siswa juga diberikan termometer pribadi dan diminta untuk mengukur suhu tubuh mereka dua kali sehari saat di sekolah. Sementara itu, beberapa sekolah di Shanghai telah menyiapkan beberapa kamar untuk siswa yang demam.
2. Taiwan
Taiwan telah berhasil dalam perang melawan Covid-19. Sementara sebagian besar negara memutuskan untuk menutup sekolah selama pandemi, Taiwan tidak melakukannya.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Juli, Ini Panduan New Normal Cegah Covid-19
Mereka hanya memperpanjang liburan musim dingin selama 10 hari untuk mendisinfeksi fasilitas sekolah dan merencanakan tindakan pencegahan.
Selain pemeriksaan suhu, beberapa sekolah di Taiwan juga menggunakan pembatas plastik di meja sebagai langkah tambahan. Pembatas ini berwarna kuning terang, fungsinya untuk mengurangi risiko infeksi saat siswa makan siang.
3. Norwegia
Negara ini membuka sekolah secara bertahap. Awalnya mereka hanya membuka sekolah khusus untuk siswa sekolah dasar.
Untuk itu, Pemerintah Norwegia mendesak sekolah untuk membagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang tidak lebih dari 15 siswa dan meminta siswa membersihkan meja mereka setiap hari.
Baca Juga: Kegiatan Belajar di Sekolah, Kemendikbud Ikuti Penetapan dari Gugus Tugas
4. Denmark