Pentingnya Asal Usul Virus Corona, Ilmuwan Sayangkan Adanya Politisasi

Kamis, 28 Mei 2020 | 15:17 WIB
Pentingnya Asal Usul Virus Corona, Ilmuwan Sayangkan Adanya Politisasi
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar pernapasan, Zhong Nashan yang dikenal berperan dalam memerangi SARS menyatakan, bahwa politisasi hanya akan menghentikan kerja sama global dalam penyelidikan asal-usul virus corona Covid-19.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Zhong menyebutkan bahwa para ilmuwan di seluruh dunia perlu bekerja sama untuk menentukan dari mana virus corona baru muncul pertama kali.

Zhong, dari Akademi Teknik China dan penasihat senior untuk pemerintah dalam upayanya melawan Covid-19, mengatakan ia telah didekati oleh Ian Lipkin, ahli epidemiologi AS, untuk menggunakan alat molekuler. Tetapi usaha keras itu bisa terhenti karena takut hal akan terdistorsi oleh agenda politik.

Lipkin sendiri adalah profesor epidemiologi di Universitas Columbia.

Baca Juga: Detik-detik Gelombang Pantai Trisik Gulung Pesisir di Kulon Progo

"Profesor Lipkin memiliki teknologi yang sangat baik, disebut penangkapan molekuler yang dapat menangkap dan menganalisis gen kunci untuk mengidentifikasi sumber virus," kata Zhong.

Ilustrasi Virus Corona [Unsplash/Glen Carrie]
Ilustrasi Virus Corona [Unsplash/Glen Carrie]

“Ini akan menjadi pekerjaan yang melibatkan tidak hanya mengambil darah manusia tetapi juga investigasi terhadap hewan,” tambahnya.

Tetapi Zhong mengatakan politisasi AS terhadap pandemi menempatkan proyeknya bersama Lipkin dalam risiko.

"Pelacakan asal virus seharusnya menjadi masalah ilmiah penting yang menyerukan penelitian bersama tetapi sekarang, dengan label politik sangat sulit untuk melakukannya," katanya.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mengklaim, bahwa virus itu melarikan diri dari laboratorium di Wuhan.

Baca Juga: Sudah 500 Lebih Mayat Pasien Corona Dikubur di Blok Muslim TPU Tegal Alur

China juga berulang kali menuding AS dengan tuduhan yang tak jauh berbada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI