Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Negara-negara ASEAN Wajib Siaga

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 28 Mei 2020 | 13:23 WIB
Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Negara-negara ASEAN Wajib Siaga
Peta sebaran virus Corona Covid-19 di Asia Tenggara. (Dok. Google)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Negara-negara ASEAN Wajib Siaga

Antisipasi gelombang kedua virus Corona wajib dilakukan oleh negara-negara di Asia Tenggara, di tengah pelonggaran karantina dan pembatasan sosial.

Dilansir Anadolu Agency, negara-negara ASEAN harus menjaga keseimbangan antara tindakan relaksasi lockdown dan mencegah kembali peningkatan Covid-19.

Untuk itu, Pusat Kedokteran Militer ASEAN (ACMM) mengadakan pertemuan virtual yang dihadiri perwakilan militer dari 10 negara anggota ASEAN, Amerika Serikat, Selandia Baru, India, Jepang, Cina, Rusia, Korea Selatan, dan Australia.

Baca Juga: Menaker Harap ASEAN Punya Road Map Ketenagakerjaan Usai Pandemi Covid-19

Sekjen ACMM Mayor Jenderal Pramote Imwathana yang berasal dari Thailand mengatakan pertemuan digelar untuk berbagi pengalaman masing-masing negara-negara berperang melawan pandemi.

Pramote juga mengatakan forum ini menandai dimulainya kerja sama lintas batas yang akan membantu membendung wabah.

"Kita perlu memberantas Covid-19 dari wilayah ini," ujar dia.

Petugas pertamanan membersihkan Landmark ASEAN50 yang baru terpasang di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (8/8).
Petugas pertamanan membersihkan Landmark ASEAN50 yang baru terpasang di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (8/8).

Pramote mengatakan setiap negara ASEAN memiliki program penanggulangan krisis yang dilaksanakan dengan dukungan angkatan bersenjata.

Dia mencontohkan di Thailand, banyak fasilitas karantina dilakukan dengan keterlibatan relawan kesehatan.

Baca Juga: Indonesia Posisi Kedua Kasus Covid-19 ASEAN, Menko PMK Klaim Tidak Istimewa

Hal ini, kata dia, artinya kerja sama sipil-militer dapat dilakukan untuk menyaring virus di antara para warga yang baru kembali dari luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI