Peneliti Temukan Virus Corona pada ASI, Bisa Tularkan Bayi?

Kamis, 28 Mei 2020 | 11:13 WIB
Peneliti Temukan Virus Corona pada ASI, Bisa Tularkan Bayi?
Ilustrasi ibu menyusui. (dok: Herba Asimor)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Jerman menemukan adanya jejak virus corona pada ASI atau air susu ibu.

Hal tersebut dipaparkan oleh Dr. Thira Woratanrat, profesor kedokteran Chulalongkorn University dalam laman Facebook-nya.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada bulan ini.

Mereka menguji dua perempuan, yang telah melalui masa melahirkan, menggunakan transkripsi terbalik dari prosedur polymerase chain reaction (PCR).

Baca Juga: Harapan Baru, Antibodi dan Perawatan Pasien Covid-19 dengan ASI

Dikutip dari AsiaOne, virus tersebut ditemukan pada seorang ibu yang berada pada hari ke sembilan infeksi Covid-19, dan yang lainnya pada hari kedua.

Peneliti tersebut memperkirakan sekitar 94.800 hingga 132.000 virus yang hidup di setiap sentimeter kubik dari ASI.

Fakta lain yang mengejutkan, ternyata sang bayi juga ikut terinfeksi virus ini.

Walau begitu, para peneliti tidak dapat menyimpulkan apakah sang bayi benar tertular Covid-19 dari ibunya atau dari sumber lain.

Dr. Thira berkata bahwa penelitian ini dapat membantu menemukan cara yang tepat untuk menangani para pasien perempuan yang sedang hamil atau telah melahirkan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Stok ASI Dari Freezer Hanya Boleh Diminum Satu Kali, Kenapa?

Sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyatakan adanya penularan aktif terdeteksi melalui aktivitas menyusui.

"Covid-19 aktif, virus yang dapat menyebabkan infeksi, hingga kini belum terdeteksi pada ASI, atau pada ibu yang positif atau diduga terkena Covid-19," tulis WHO dalam rilis resminya.

WHO menyebut kecil kemungkinan Covid-19 akan ditularkan melalui aktivitas menyusui atau memberikan ASI dari ibu yang positif atau diduga terkena Covid-19.

Mereka menganjurkan para ibu yang menyusui untuk melakukan upaya kebersihan diri untuk mengurangi kemungkinan droplet tersebar pada bayinya.

"Peneliti masih terus mengkaji ASI dari ibu yang positif atau diduga terkena Covid-19," tandas WHO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI