Suara.com - Kebanyakan orang refleks akan menutup hidung dan mulut ketika bersin. Tujuannya, orang lain yang di sekitarnya tidak akan terkena semburan dari cairan pernapasan tubuh.
Tapi dilansir oleh Asia One, menutup hidung dan mulut ketika bersin bukan langkah yang baik. Cara ini justru menempatkan Anda pada risiko kesehatan yang lebih buruk.
Dr Manoon Leechawengwongs, spesialis penyakit pernapasan melalui Facebook, mengatakan menutup hidung dan mulut saat bersin bisa membuat kantong udara pada otak.
Dokter spesialis penyakit pernapasan yang bekerja di Rumah Sakit Vichaiyut ini lantas mencontohkan kasus serupa yang terjadi pada pasiennya melalui postingan Facebook 21 Mei 2020.
Baca Juga: Akupuntur Bisa Atasi Migrain, Ini Temuan Peneliti!
Manoon Leechawengwongs mengunggah kondisi seorang wanita usia 85 tahun yang mencari pengobatan pada tahun 2016, karena tidak bisa berbicara.
Selain tidak bisa bicara, wanita itu juga mengeluhkan tinnitus, yaitu kondisi yang membuat seseorang merasa telinganya terus berdenging.
Hasil magnetic resonance imaging (MRI) wanita itu menunjukkan bahwa ia telah mengembangkan kantong udara di otak kirinya.
Akibatnya, wanita lanjut usia itu harus menjalani perawatan di rumah sakit sampai pulih yang menghabiskan waktu 50 hari.
Namun, pasien lansia itu kembali lagi ke rumah sakit tahun 2020 ini, setelah 50 hari menjalani perawatan medis dan dinyatakan sembuh pada 2016 silam.
Baca Juga: Tips Pilih Sunscreen yang Tepat Untuk Kulit Berjerawat
Kali ini, ia mengeluhkan tidak bisa berbicara dengan jelas, sisi kanan wajahnya seperti membeku dan ia kembali mengalami tinnitus.