Suara.com - Sindrom Peradangan Langka karena Covid-19 Juga Terjadi di Korea Selatan
Kasus sindrom peradangan langka pada anak-anak karena infeksi Covid-19 tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, namun juga di Korea Selatan.
Otoritas Korea Selatan melaporkan sindrom peradangan langka ini terjadi pada dua anak-anak berusia 11 dan 4 tahun.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC) menyatakan pihaknya menjalankan penyelidikan, setelah dua bocah tersebut dilaporkan mempunyai Sindrom Peradangan Multi-sistem pada Anak (MIS-C).
Baca Juga: Sindrom Mirip Kawasaki Terkait Covid-19 Mulai Serang Dewasa Awal 20-an
Kedua pasien teruji negatif Covid-19, namun menjalani analisis lanjutan karena pasien anak itu berada di Filipina pada kurun waktu antara Januari dan Maret.
Pasien anak pertama sudah pulang dari rumah sakit, sementara pasien kedua diharapkan bisa juga keluar secepatnya, menurut pernyataan Jeong Eun-kyeong, direktur KCDC.
"Kedua pasien anak ini sudah pulih dari gejala yang timbul. Kami menjalankan tes antibodi Covid-19 kepada mereka untuk memastikan apakah mereka terinfeksi, dan setelah hasilnya keluar akan diketahui apakah mereka mengalami kasus MIS-C," ujar Jeong, dilansir ANTARA.
Pejabat KCDC yang bertanggung jawab dalam penanganan pasien bocah itu, Kwak Jin, menyatakan bahwa keduanya mendapat perawatan Sindrom Kawasaki.
Gejala MIS-C sendiri mirip dengan Sindrom TS (toxic shock) dan Sindrom Kawasaki, yang juga termasuk demam, ruam, bengkak pada kelenjar, dan radang jantung pada beberapa kasus parah.
Baca Juga: WHO Selidiki Sindrom Peradangan Langka terkait Covid-19 pada Anak-anak
Kasus-kasus MIS-C telah dilaporkan muncul di Prancis, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS)--dengan lebih dari 100 kasus terjadi di negara bagian New York.