Jarang yang Tahu, Ini Cara Bernapas yang Benar Agar Paru-paru Lebih Sehat

Rabu, 27 Mei 2020 | 16:36 WIB
Jarang yang Tahu, Ini Cara Bernapas yang Benar Agar Paru-paru Lebih Sehat
Ilustrasi cara bernapas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cara paling efisien saat bernapas adalah dengan membawa udara ke bawah menuju perut. Nah, saat diafragma berkontraksi, perut akan mengembang untuk mengisi paru-paru dengan udara.

Ilustrasi bernapas, tarik napas dalam. (Shutterstock)
Ilustrasi bernapas, tarik napas dalam. (Shutterstock)

Ini dinamakan pernapasan perut, cara paling efisien karena menarik udara ke bawah, menciptakan tekanan udara di dalam dada lalu membawa kembali udara menuju paru-paru.

3. Jangan banyak cemas

Walaupun sangat penting untuk kita tahu bagaimana cara bernapas yang benar, tapi penting juga untuk tidak terlalu banyak bernapas. Pada beberapa orang ini dapat meningkatkan kecemasan dan sesak napas.

Baca Juga: Terinfeksi Corona Covid-19, Wanita Ini Rasakan Sensasi Geli saat Bernapas

Kita harus ingat, pernapasan normal adalah proses yang diatur sedemikian mungkin dengan hati-hati, yang tidak terlalu perlu kita memikirkan dengan sadar.

ilustrasi bernapas untuk rileks. (Shutterstock)
ilustrasi bernapas untuk rileks. (Shutterstock)

Paru-paru dan ginjal harus secara bersama-sama menjaga pH darah agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Reseptor inilah yang memonitor pH darah dan kadar oksigen.

4. Pertahankan gaya hidup sehat

Seperti berolahraga secara teratur, melakukan olahraga aerobik dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, sehingga jumlah oksigen yang diambil dalam sekali tarikan napas jadi lebih banyak.

Tidak lupa juga menghindari makan besar, karena ini dapat menyebabkan perut kembung. Saat perut kembung, ini bisa menekan diafragma sehingga tidak bisa naik turun dengan efesien dan berpotensi menyebabkan sesak napas.

Baca Juga: Hewan Ini Bisa Bernapas Tanpa Oksigen

Pertahankan berat badan normal, karena kelebihan bisa meningkatkan risiko mengalami sulit bernapas seperti apnea tidur obstruktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI