Namun, sembilan peserta (dua dalam kelompok dosis rendah, dua pada kelompok dosis menengah dan lima pada kelompok dosis tinggi) menderita demam lebih dari 38,5 derajat Celcius, dan satu peserta dari kelompok dosis tinggi mengalami demam tinggi disertai kelelahan, sesak napas, dan nyeri otot. Efek ini berlangsung tidak lebih dari 48 jam.
"Hasil ini merupakan tonggak penting," kata penulis senior studi Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing di Beijing, China.
"Namun, hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tantangan dalam pengembangan vaksin Covid-19 belum terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu tanggapan kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin akan melindungi manusia dari Covid-19," sambungnya.
Para peneliti sekarang telah memulai studi tahap 2 yang melibatkan 500 peserta. Mereka akan diberikan dosis rendah, menengah dan plasebo. Studi ini juga akan mencakup peserta berusia di atas 60 tahun dan akan melihat efek samping hingga enam bulan setelah vaksinasi.