Kalap Makan Saat Lebaran, Bisa 'Ditebus' dengan Dua Cara Ini

Rabu, 27 Mei 2020 | 15:33 WIB
Kalap Makan Saat Lebaran, Bisa 'Ditebus' dengan Dua Cara Ini
Ilustrasi kalap makan saat lebaran (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebaran H+3, apa saja yang sudah Anda santap selama tiga hari ini? Apakah Anda mengalami kalap makan selama tiga hari kemarin?

Konsumsi makanan berminyak, bersantan, tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan berisiko menimbulkan penyakit-penyakit terkait metabolisme, seperti hipertensi, asam urat, kolesterol tinggi, bahkan diabetes.

Tapi jangan khawatir, karena menurut dr. Indra Wijaya SpPD-KEMD, MKes, FINASIM, ahli penyakit dalam dari Eka Hospital BSD Tangerang, ada cara untuk menebus kekalapan ini, yaitu dengan berolahraga dan minum air putih yang cukup. Hal ini wajib dilakukan terutama oleh mereka yang ingin menghindari naiknya kolesterol lebih tinggi.

"Olahraga itu penting, nggak usah terlalu berat. Lakukan 30 menit setiap hari. Boleh jalan, boleh lari, boleh jogging, boleh sepeda," jelasnya dalam webinar bersama Eka Hospital BSD, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: Kiat Agar Tak Kalap Saat Santap Hidangan Lebaran

Lakukan olahraga selama lima kali seminggu. Misalnya dilakukan Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggunya istirahat. Dr Indra juga menyebut berjemur juga bisa membantu.

Setelah melakukan dua hal tersebut, kolesterol diharapkan akan turun setelah tiga hari atau seminggu. Tekanan darah juga bisa dikendalikan dengan rutin mengukur tekanan darah.

"Semuanya balik ke tubuh kita masing-masing. Ada orang yang makannya sedikit tapi badannya besar, ada yang makan banyak tapi tubuhnya kecil. Jadi nggak bisa diprediksi," lanjut dr. Indra.

Penyakit-penyakit paska lebaran biasanya tak memiliki gejala spesifik, dan bahkan malah tidak bergejala sama sekali.

Apabila Anda khawatir, terutama setelah makan berlebihan atau memiliki riwayat, dr. Indra memperbolehkan menjalani tes darah untuk kolesterol, asam urat, gula darah, dan juga mengukur terkanan darah.

Baca Juga: Banyak Orang Kalap Makan Saat Pandemi, Begini Cara Mengatasinya!

"Karena kita nggak akan tahu angka-angka ini tanpa cek darah. Gejala yang ada juga belum tentu, bisa saja merasakan gejala, tapi saat dites tensinya normal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI