Pria Berjari Manis Panjang Berisiko Kecil Meninggal Akibat Covid-19?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 27 Mei 2020 | 06:05 WIB
Pria Berjari Manis Panjang Berisiko Kecil Meninggal Akibat Covid-19?
Ilustrasi jari manis pria. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pria dengan Jari Manis Panjang Kecil Risikonya Meninggal Akibat Covid-19?

Hingga kini peneliti masih terus mencari tahu perkembangan terbaru mengenai virus corona atau Covid-19.

Seperti dilansir dari NY Post, pria dengan jari manis yang lebih panjang memiliki kemungkinan lebih rendah untuk meninggal akibat coronavirus.

Mereka juga umumnya mengalami gejala ringan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development.

Baca Juga: Ejakulasi di Muka Hingga Sperma Nyemprot ke Mata, Bahayakah?

Ilustrasi jari manis. (Pixabay)
Ilustrasi jari manis. (Pixabay)

Panjang jari manis diyakini terkait dengan seberapa banyak testosteron pria terpapar dalam tubuh.

Semakin panjang jari, semakin besar paparan hormonal. Dan testosteron dipercaya melindungi terhadap penyakit parah yang berkaitan dengan coronavirus karena meningkatkan konsentrasi enzim pengonversi angiotensin 2 (ACE2) dalam tubuh.

Awal bulan ini, para peneliti memperkirakan bahwa pria, lebih dari dua kali lebih mungkin meninggal akibat COVID-19 daripada wanita karena kehadiran ACE2 yang lebih besar dalam darah mereka.

ACE2, reseptor dan penjaga gerbang sel, berikatan dengan coronavirus, yang memungkinkannya menyebabkan infeksi.

Studi lain menunjukkan bahwa tingkat ACE2 yang lebih tinggi - diperkirakan menciptakan titik masuk yang lebih besar bagi virus untuk menginfeksi sel - dapat melindungi pria terhadap kerusakan paru-paru,.

Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 3 Cara Sehat Memanaskan Makanan Sisa Lebaran

Berkenaan dengan paru-paru, coronavirus diketahui menurunkan jumlah reseptor ACE2 di dalam tubuh.

Tetapi tampaknya pria yang memiliki kadar enzim lebih tinggi bisa lebih terlindungi dari murka penyakit daripada pria dengan jumlah yang lebih rendah.

Para peneliti yang dipimpin oleh Swansea University meneliti data dari 200.000 orang di 41 negara di mana mereka mengukur jari manis relawan sehubungan dengan jari telunjuk mereka ke milimeter terdekat.

“Rasio digit” yang lebih kecil atau artinya jari manis lebih panjang, memiliki tingkat kematian COVID-19 lebih rendah, termasuk Malaysia, Rusia dan Meksiko

Sementara, negara-negara tempat pria memiliki rasio angka yang lebih tinggi, yang berarti jari manisnya lebih pendek, termasuk Inggris, Spanyol dan Bulgaria di mana ada tingkat kematian yang lebih tinggi.

Rata-rata, pria di negara-negara dengan jari manis yang lebih panjang memiliki angka kematian 2,7 per 100.000. Untuk negara-negara di mana ada panjang jari yang lebih pendek, rata-rata adalah 4,9 per 100.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI