Suara.com - Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengubah rekomendasinya untuk tetap mengobati pasien virus corona dengan Hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine).
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk menunda uji coba Hidroksiklorokuin, karena masalah keamanan, demikian seperti dilansir dari Medical Xpress.
Seperti rekannya dari Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah menggembar-gemborkan manfaat hidroksi klorokuin yang diduga dan obat terkait, klorokuin, terhadap virus corona baru.
![Ilustrasi Hydroxychloroquine.[AFP/NARINDER NANU]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/08/14363-ilustrasi-hydroxychloroquine.jpg)
Meski demikian, penelitian telah mempertanyakan keamanan dan kemanjuran obat tersebut terhadap penyakit ini.
Dalam jurnal medis terkemuka The Lancet disebutkan obat-obatan itu sebenarnya meningkatkan risiko kematian.
Itu membuat WHO menunda percobaan klinis Hidroksiklorokuin di seluruh dunia sebagai pengobatan COVID-19.
"Kami tetap tenang dan tidak akan ada perubahan" pada pedoman Brazil yang dikeluarkan pekan lalu, kata pejabat kementerian kesehatan Mayra Pinheiro pada konferensi pers.
Pedoman tersebut merekomendasikan dokter dalam sistem kesehatan masyarakat untuk meresepkan klorokuin atau hidroksiklorokuin dari timbulnya gejala COVID-19.
Pernyataan itu dikeluarkan tak lama setelah pengunduran diri mantan menteri kesehatan Nelson Teich, yang dilaporkan berhenti atas desakan Bolsonaro untuk mendorong obat-obatan meskipun kurangnya bukti kuat.
Baca Juga: Gugus Tugas: Tidak Ada Penelitian Hidroksiklorokuin Bisa Cegah Virus Corona
Dia adalah menteri kesehatan kedua Brazil dalam waktu kurang dari sebulan.