Peneliti Temukan Kerabat Dekat Virus SARS-CoV-2 , Menularkah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 26 Mei 2020 | 18:30 WIB
Peneliti Temukan Kerabat Dekat Virus SARS-CoV-2 , Menularkah?
COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Temukan Kerabat Dekat Virus SARS-CoV-2 , Menularkah?

Peneliti baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi virus corona baru pada kelelawar yang terkait erat dengan SARS-CoV-2, yang merupakan virus di balik pandemi coronavirus.

Meski virus baru tidak mungkin menginfeksi manusia, penemuan baru ini memberikan bukti baru bahwa SARS-CoV-2 berevolusi secara alami dan tidak dibuat di laboratorium. Demikian seperti dilansir dari Medical Daily, Selasa (26/5/2020).

Setelah peneliti gagal mengidentifikasi dari mana asal hewan yang menyebarkan virus corona baru, beredar desas-desus bahwa virus SARS-CoV-2 sebenarnya muncul bukan dari alam, tetapi dari laboratorium di Wuhan, Provinsi China.

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML

Sebelumnya, para peneliti menduga bahwa coronavirus pertama kali berasal dari pasar makanan laut di Wuhan, Cina.

Namun, setelah gagal menentukan hewan mana yang pertama kali membawa virus, desas-desus tadi makin mulai muncul ke permukaan.

Teori ini sendiri bahkan dipercayai oleh Presiden AS Donald Trump, yang bahkan mengklaim memiliki bukti tentang itu.

“Sejak ditemukannya SARS-CoV-2, ada sejumlah saran yang tidak berdasar bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium. Secara khusus, telah diusulkan penyisipan S1 / S2 sangat tidak biasa dan mungkin merupakan indikasi manipulasi laboratorium, ”kata Weifeng Shi, penulis senior dan direktur Institute of Pathogen Biology di universitas tersebut.

Tetapi para ilmuwan baru-baru ini menemukan kerabat dekat virus SARS-CoV-2 pada kelelawar, memberikan bukti lebih lanjut bahwa virus sebenarnya berevolusi secara alami.

Baca Juga: Bandingkan Angka Kematian Corona dengan Kecelakaan, Mahfud: Jangan Takut

Diambil antara Mei dan Oktober 2019 dari provinsi Yunnan di Cina, sampel menunjukkan virus yang bahkan lebih mirip dengan SARS-CoV-2 daripada kerabat terdekatnya saat ini, yaitu RaTG13 juga berasal dari kelelawar di Yunnan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI