Sering Dianggap Sepele, Kapan Sakit Kepala Harus Ke Dokter?

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 26 Mei 2020 | 15:37 WIB
Sering Dianggap Sepele, Kapan Sakit Kepala Harus Ke Dokter?
Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sakit kepala adalah penyakit yang sering kita alami. Saking seringnya, banyak orang menganggapnya sepele, dan menganggap sakit kepa acukup diatasi dengan tidur atau secangkir teh hangat. Kalaupun keduanya tidak mempan, ada banyak obat warung untuk meredakannya.

Padahal, ada kalanya sakit kepala mengindikasikan kondisi yang lebih serius, yang sesungguhnya memerlukan penanganan medis segera.

Sakit kepala seperti apa yang memerlukan perhatian serius? Dilansir dari American Migraine Foundation, ini petunjuk yang harus Anda ketahui untuk mengenali 'red flag' atau 'bendera merah' ketika sakit kepala:

  • Sakit kepala yang sangat parah, yang dalam beberapa menit langsung mencapai tingkat keparahan maksimum.
  • Sakit kepala posisional, yang intensitas sakitnya berubah jika Anda berubah posisi, misalnya berdiri setelah berbaring, atau sebaliknya.
  • Sakit kepala yang awalnya dimulai dengan batuk, bersin, atau mengejan.
  • Sakit kepala yang mengalami peningkatan signifikan dalam frekuensi sakit kepala atau perubahan signifikan dalam karakteristik sakit kepala.
  • Sakit kepala konstan yang selalu terjadi di lokasi yang sama.
  • Sakit kepala dengan gejala neurologis, misalnya disertai dengan kesemutan pada wajah, kelemahan satu sisi tubuh, perubahan tingkat kesadaran, kesulitan berjalan yang signifikan, atau gejala lain yang mengkhawatirkan.
  • Sakit kepala yang dibarengi dengan gejala sistemik, termasuk demam, menggigil, berat badan turun, dan keringat berlebih.

Nah, jika Anda mengalami satu dari jenis sakit kepala di atas, segera buat janji konsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis.

Anda juga harus segera menuju ke ruang gawat darurat jika mengalami sakit kepala yang diikuti gejala stroke, yang meliputi penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan, kelemahan, bicara tidak jelas, kebingungan, atau kehilangan ingatan; serta sakit kepala yang diikuti dengan kehilangan kesadaran, atau disertai dengan muntah yang tidak terkendali.

Baca Juga: Benarkah Minum Air Bisa Sembuhkan Sakit Kepala?

Jadi, jangan lagi menganggap sepele sakit kepala, ya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI