Suara.com - Sejak diberlakukannya lockdown di Inggris, sekitar dua pertiga warga Inggris mengalami kenaikan berat badan 6,3 kilogram atau lebih.
Mereka berisiko mengalami obesitas, di mana kondisi tersebut rentan terserang Covid-19. Terlebih lagi, kini olahraga juga sudah mulai dibatasi.
Dikutip dari Daily Mail, menurut sebuah survei terhadap 1.000 warga Inggris, satu dari 20 orang mengaku berat badan mereka naik sangat signifikan hingga membuat mereka takut menimbang badan.
Hal ini semakin mengkhawatirkan setelah NHS mengeluarkan data yang mengungkapkan bahwa orang yang obesitas besar risikonya meninggal karena Covid-19.
Baca Juga: Kasus Corona Covid-19 di AS, Adakah Hubungannya dengan Tingkat Obesitas?
Mereka yang kegemukan dan tidak sehat memiliki kapasitas paru-paru yang lebih rendah daripada orang sehat, membuat mereka sulit untuk mendapatkan oksigen dan darah di sekitar tubuh mereka.
Mengidap Covid-19 membuat mereka lebih sulit untuk bernapas dan menyumbat aliran oksigen lebih parah lagi.
Ini yang menjadi alasan mengapa orang yang kegemukan dan obesitas yang berada di ruang rawat intensif membutuhkan bantuan pernapasan dan pada fungsi ginjal.
Dalam survei yang dilakukan oleh Slimfast tersebut, terungkap bahwa banyak orang muda dan perempuan yang naik berat badan, berada pada usia 18-24 tahun, dan kurang dari separuhnya berusia lebih dari 65 tahun.
Lebih dari 60 persen perempuan berkata mereka lebih gemuk ketimbang sebelum lockdown. Dan satu dari 10 berkata mereka setidaknya 6,3 kg lebih berat.
Baca Juga: Obesitas Memperparah Covid-19, Jaga Berat Badan agar Tetap Sehat!
Sekitar 57 persen lelaki berkata tubuh mereka kini lebih berat dibandingkan dua bulan yang lalu.
Satu dari tiga responden mengatakan berat badan mereka naik karena makan berlebihan, sementara seperempatnya menyebutkan berat badan mereka naik karena kurangnya berolahraga.