Suara.com - Ilmuwan China, Shi Zhengli menyatakan bahwa virus corona baru penyebab Covid-19 hanyalah ujung puncak gunung es dari wabah yang akan dihadapi manusia.
Dilansir dari New York Post, Shi memperingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak wabah global serupa jika tidak ada upaya pencegahan.
"Jika kita ingin mencegah manusia menderita wabah penyakit menular berikutnya, kita harus menyiapkannya jauh-jauh hari untuk mempelajari virus yang tidak diketahui ini, dibawa oleh hewan liar di alam dan memberikan peringatan dini," kata Shi Zhengli, seorang ilmuwan terkemuka China berspesialisasi dalam transmisi virus dari kelelawar.
Ia juga memperingatkan bahwa mempelajari wabah yang ada saat ini bisa membantu memperlajari wabah lain yang mungkin akan datang.
Baca Juga: Buka Mal, Jokowi Harus Berkaca ke Membludaknya Penumpang di Bandara
"Jika kita tidak mempelajari berbagai virus, mungkin akan ada wabah lain," kata Shi memperingatkan.
Shi Zhengli sendiri sering kali dijuliki dengan "wanita kelelawar" oleh pers karena penelitiannya yang melibatkan mamalia tersebut.
Shi sendiri bekerja di laboratorium Wuhan, sebuah pusat studi yang sempat dicurigai Amerika sebagai pusat penyebaran virus corona baru di Wuhan.
Shi membantah bahwa labnya terlibat dalam pandemi, ia mengatakan strain yang mereka teliti berbeda dengan penyabab Covid-19 yang pertama terjadi di Wuhan.
Selama lebih dari satu dekade Shi telah keluar masuk gua dan naik turun gunung di seluruh 28 provinsi China, memunguti kotoran kelelawar, dan membawa kotoran itu ke laboratoriumnya di Wuhan untuk diteliti.
Baca Juga: Hati-hati, Ini Tanda Imunitas Tubuh Melemah Saat Berada di Rumah Aja
Penelitiannya di Wuhan National Biosafety Laboratory itu menghasilkan salah satu database terlengkap soal virus-virus terkait kelelawar di dunia.
Tim peneliti Shi adalah yang pertama yang berhasil mengidentifikasi virus corona. Mereka berhasil mengidentifikasi virus itu dari kotoran kelelawar yang dibawa dari Provinsi Yunan.