Khawatir Soal Aspek Keselamatan, WHO Tangguhkan Uji Coba Hidroksiklorokuin

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 26 Mei 2020 | 08:08 WIB
Khawatir Soal Aspek Keselamatan, WHO Tangguhkan Uji Coba Hidroksiklorokuin
Ilustrasi Hydroxychloroquine.[AFP/NARINDER NANU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan pada Senin (25/5/2020) bahwa mereka akan menghentikan sementara waktu uji coba hidroksiklorokuinn(hydroxychloroquine) sebagai terapi pengobatan Covid-19. Hal ini lantaran para ahli perlu meninjau semua bukti yang tersedia sampai saat ini.

Dilansir dari Time, dalam jumpa pers, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa berdasarkan sebuah makalah yang diterbitkan pekan lalu di Lancet, disebutkan bahwa orang yang menggunakan hydroxychloroquine berisiko lebih tinggi mengalami kematian dan masalah jantung, sehingga uji cobanya akan ditangguhkan.

“Kekhawatiran ini terkait dengan penggunaan hydroxychloroquine dan chloroquine dalam Covid-19,” kata Tedros, seraya menambahkan bahwa obat-obatan tersebut adalah perawatan yang disetujui untuk penderita malaria atau penyakit autoimun.

Tedros mengatakan bahwa para peneliti di balik uji coba global ini telah bertemu pada hari Sabtu (23/5/2020) dan memutuskan untuk melakukan peninjauan komprehensif terhadap semua data yang tersedia tentang hydroxychloroquine, dan menyebutkan bahwa penggunaannya dalam uji coba akan ditangguhkan untuk saat ini.

Baca Juga: Dalam Studi Besar, Hidroksiklorokuin Gagal Membantu Pasien Virus Corona

Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO, mengatakan tidak ada indikasi masalah keselamatan dengan hydroxychloroquine dalam uji coba WHO hingga saat ini, tetapi para ahli statistik sekarang akan menganalisis informasi tersebut.

"Kami hanya bertindak berdasarkan kehati-hatian, berdasarkan hasil terbaru dari semua penelitian untuk memastikan bahwa kami dapat melanjutkan uji coba dengan aman," katanya.

WHO mengatakan pihaknya memperkirakan akan memiliki lebih banyak rincian dalam dua minggu ke depan.

Pekan lalu, Trump mengumumkan dia menggunakan hydroxychloroquine meskipun dia belum dites positif Covid-19. Pemerintahannya sendiri telah memperingatkan obat itu dapat memiliki efek samping yang mematikan, dan Badan Obat-obatan Eropa dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memperingatkan para profesional kesehatan bulan lalu bahwa obat itu tidak boleh digunakan untuk mengobati Covid-19 di luar rumah sakit atau penelitian karena banyaknya efek samping serius yang dalam beberapa kasus bisa berakibat fatal.

Hydroxychloroquine dan chloroquine disetujui untuk mengobati lupus dan rheumatoid arthritis dan untuk mencegah dan mengobati malaria, tetapi tidak ada uji klinis besar yang menemukan bahwa obat tersebut aman atau efektif untuk mencegah atau mengobati Covid-19.

Baca Juga: Inggris Mulai Uji Coba Hidroksiklorokuin Untuk Obati Pasien Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI