Ahli: Dibutuhkan Lebih Banyak Penelitian pada Hewan Terkait Virus Corona

Senin, 25 Mei 2020 | 21:00 WIB
Ahli: Dibutuhkan Lebih Banyak Penelitian pada Hewan Terkait Virus Corona
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah ulasan dalam jurnal Vector-Borne and Zoonotic Disease berpendapat para ilmuwan belum melakukan penelitian yang cukup tentang peran hewan dalam pandemi Covid-19.

Menurut penulis, meski peneliti sekarang secara luas menerima SARS-CoV-2 ditransmisikan ke manusia dari hewan melalui inang hewan perantara, banyak yang masih belum mereka tahu tentang peran hewan dalam kaitannya dengan pandemi.

Sejauh ini, para ilmuwan telah melakukan sedikit riset untuk mengeksplorasi:

  • Sejauh mana hewan dapat tertular virus
  • Hewan mana yang paling rentan terhadap infeksi
  • Apakah hewan dapat menularkan virus satu sama lain atau tidak
  • Apakah hewan dapat menularkan virus ke manusia atau tidak
  • Apa efek virus pada hewan

Dengan tidak adanya bukti ini, badan kesehatan masyarakat di seluruh dunia umumnya meremehkan peran hewan dalam menularkan infeksi.

Baca Juga: Studi: Virus Corona yang Keluar saat Berbicara Bertahan 14 Menit di Udara

Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].
Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].

Tiga kemungkinan masalah kritis

Penulis ulasan menyoroti tiga area di mana infeksi hewan dengan SARS-CoV-2 bisa menjadi masalah kritis.

Pertama, mereka menunjukkan bahwa hewan mungkin memainkan peran dalam memperpanjang pandemi dengan menjadi reservoir untuk penularan virus ke manusia.

Dilansir dari Medical News Today, reservoir merupakan manusia, hewan, tumbuhan, tanah atau zat organik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius.

Untuk menentukan peran yang mungkin dimainkan hewan dalam penularan virus corona, para penulis menyarankan untuk mengeksplorasi hewan mana yang lebih mungkin mendapatkan infeksi, periode infektivitas, kemungkinan sumber infeksi, dan sejauh mana hewan dapat menginfeksi manusia.

Baca Juga: Virolog China Klaim Kelelawar Tapal Kuda Sebagai Inang Virus Corona

Kedua, penulis menunjukkan bahwa unggas atau ternak yang terinfeksi dapat memengaruhi ketahanan pangan, baik dengan merusak hewan itu sendiri atau dengan menyebarkan virus kepada petani, penyedia layanan makanan, dan orang yang tinggal di daerah pedesaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI