Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Ternyata Bisa Bikin Depresi, Lho!

Senin, 25 Mei 2020 | 13:42 WIB
Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Ternyata Bisa Bikin Depresi, Lho!
Ilustrasi makanan manis (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua bulan lebih berada di rumah aja untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona membuat kita rentan merasa stres.

Seringkali saat kita merasa stres, kita merasa ingin mengonsumsi makanan manis atau yang penuh lemak agar merasa lebih baik.

Namun menurut para pakar, kebiasaan ini bukannya akan membuat Anda lebih baik, tetapi malah bisa membuat semakin depresi dan memunculkan siklus yang buruk

Menurut ahli diet Jennifer Lentzke, MS, CEDRD, kebiasaan mengonsumsi makanan kaya lemak dan gula, atau lemak dan garam dalam jangka panjang dapat mengarah ke masalah kesehatan lainnya, seperti naiknya berat badan, kendali gula darah yang buruk, masalah tidur, perilaku, dan mood.

Baca Juga: Peneliti Temukan Alasan Sulit Berhenti Makan Junk Food & Makanan Manis

Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dapat menimbulkan perubahan dalam gula darah, insulin, dan hormon lainnya yang mengatur mood dan rasa kenyang.

Perubahan ini berdampak pada kortisol dan catecholamine terkait dengan stres seperti epinefrin yang akan membuat kita terus merasa ingin makan berlebihan.

Walaupun mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat membuat kita merasa lebih baik, efeknya hanya sementara.

"Orang-orang sering merasa bersalah setelah mengonsumsi makanan manis dan lebih jauh dapat memperburuk rasa depresi yang telah diidapnya dan gangguan mood lainnya," kata ahli penyakit dalam dr. Michelle Pearlman dari University of Miami Health System, dikutip dari Healthline.

Lentzke menambahkan bahwa mengonsumsi makanan manis berlebihan dapat memunculkan pola kecanduan yang hanya membuat kondisi tersebut semakin buruk.

Baca Juga: Makanan Manis Mengandung Lemak Trans, Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer

Orang-orang akan lanjut mengadaptasi mekanisme makan berlebih ini ketimbang mengatasi masalah kesehatan yang terjadi. Lebih jauh, makanan yang dikonsumsi juga memunculkan rasa ngidam yang kuat.

Sehingga dalam otak kita terpatri sebuah siklus di mana kita harus mengonsumsi makanan yang sama terus-menerus agar mendapatkan efek yang sama. Lentzke menyebut efek ini akan lebih kuat pada mereka yang rentan mengalami depresi.

Untuk memecahkan siklus ini, ada beberapa cara yang perlu dilakukan, yakni ganti rasa ngidam yang muncul dengan aktivitas yang mendistraksi, siapkan makanan yang sehat di sekitar Anda, ikuti diet yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, jangan ikuti diet yang sedang tren, dan jangan menyimpan makanan manis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI