"Terus kenapa lebih kuat? Gak juga sih, kekuatannya masih dalam batas normal. Memang dalam emosi pada impulsif, kekuatan otot jadi keluar. Bisa jadi itu memang kekuatannya, bukan berarti kekuatan dia jadi super," tuturnya.
Perbedaan disosiatif dengan gangguan identitas disosiatif, Jiemi mengatakan bahwa orang dengan kepribadian ganda cenderung terjadi dalam waktu lama dan terus berulang.
Selain itu dari beberapa kepribadian yang dimilikinya, akan ada dua atau lebih identitas yang dipercaya sebagai identitas nyata.
"Sayangnya beberapa budaya kemudian menganggap itu 'kesurupan'," ucap Jiemi.
Baca Juga: Hits Kesehatan: Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Pepaya Redakan Perut Kembung