Sikap curiga berlebihan, ilusi, dan halusinasi termasuk dalam gejala positif. Menurut Jiemi, perubahan perilaku itu terjadi secara perlahan namun terus berulang.
Selain itu, orang dengan skizofrenia juga berbicara dengan susunan kalimat yang sulit dimengerti.
"Gejala ini yang kelihatan sama orang lain," kata Jiemi.
Sebaliknya dengan gejala negatif. Ia menyampaikan bahwa gejala negatif skizofrenia lebih berat. Karena kerap kali tidak disadari orang-orang di sekitar pasien skizofrenia.
Baca Juga: Awas Kolesterol Naik Usai Lebaran, Ini 5 Cara Mengendalikannya
"Gejalanya, wajahnya tidak mampu mengekspresikan emosi, mulai sedikit bicara, kehilangan interest jadi tidak ingin ngapa-ngapin. Gejala ini mirip dengan depresi, gak minat apa-apa," tuturnya.
Lebih berat lagi jika skizofrenia telah mencapai gejala kognitif. Jiemi menjelaskan, gejala itu menunjukan kemungkinan seseorang mengalami gangguan dalam cara berpikir
Kemampuan menganalisis, kemampuan memecahkan masalah itu jadi sulit kalau kita mengalami skizofrenia dalam jangka panjang," ucapnya.
Oleh karena itu, pengidap skizofrenia harus segera ditangani secara medis. Jiemi menyampaikan bahwa pengobatan pertama yang harus dilakukan dengan membawa pasien ke psikiater.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Rambut Rontok, Tranformasi Diri hingga Tanda Kewaspadaan