Hits Kesehatan: Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Pepaya Redakan Perut Kembung

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 25 Mei 2020 | 09:09 WIB
Hits Kesehatan: Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Pepaya Redakan Perut Kembung
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tekanan darah tinggi sering digambarkan sebagai 'silent killer', karena, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun bila tak diobati. Tetapi, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa konsumsi 2 porsi produk susu penuh lemak sehari bisa menurunkan risiko terkena penyakit tersebut. Mau coba?

Sementara itu, bagi kamu yang mengalami masalah perut kembung setelah seharian kemarin banyak mengonsumsi hidangan lebaran, ada satu cara alami yang bisa dicoba untuk meredakannya. Coba konsumsi pepaya! 

Simak berita selengkapnya di bawah ini!

1. Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Konsumsi 2 Porsi Makanan ini Setiap Hari

Baca Juga: Meningkatnya Tekanan Darah Selama dan Setelah Olahraga Jadi Tanda Penyakit?

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

Tekanan darah tinggi sering digambarkan sebagai 'silent killer'. Karena, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun bila tak diobati.

Tetapi, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa konsumsi 2 porsi produk susu penuh lemak sehari bisa menurunkan risiko terkena penyakit tersebut.

Baca selengkapnya

2. Punya Masalah Perut Kembung? Pepaya Bisa Jadi Solusi

Perut kembung menjadi masalah umum yang cukup mengganggu. Penyebabnya sendiri bisa terjadi karena terlalu banyak menelan udara saat makan.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Ini Cara Tepat Tes Tekanan Darah pada Anak

Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga bisa berpengaruh. Contohnya kacang, bawang, brokoli, kubis, kecambah dan kembang kol dapat menyebabkan angin dan kembung.

Baca selengkapnya

3. Benarkah Ada Lebih dari 1 Jenis Virus Corona Baru? ini Kata Peneliti!

Ilustrasi virus corona (shutterstock)
Ilustrasi virus corona (shutterstock)

Sejak munculnya wabah virus corona jenis baru yang disebut SARS-CoV-2 alias Covid-19, beberapa peneliti telah menduga bahwa ada lebih dari 1 jenis virus corona baru.

Mutasi dari virus corona jenis baru itulah yang dinilai menyebabkan perubahan seberapa risiko orang terinfeksi dan tingkat mematikannya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI