Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Konsumsi 2 Porsi Makanan ini Setiap Hari

Minggu, 24 Mei 2020 | 08:55 WIB
Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Konsumsi 2 Porsi Makanan ini Setiap Hari
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tekanan darah tinggi sering digambarkan sebagai 'silent killer'. Karena, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun bila tak diobati.

Tetapi, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa konsumsi 2 porsi produk susu penuh lemak sehari bisa menurunkan risiko terkena penyakit tersebut.

Perlu dipahami bahwa tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas adalah kondisi yang berkaitan dengan risiko tinggi penyakit jantung.

Penelitian oleh para ilmuwan di Universitas McMaster di Kanada pun telah menyarankan beberapa cara untuk menghindari konsumsi susu dan keju yang tinggi lemak.

Baca Juga: Kumur Air Garam Bisa Ringankan Gejala Virus Corona Covid-19, Benarkah?

Sebelumnya, para ahli telah mendesak orang dewasa untuk menghindari produk susu berlemak tinggi agar tetap sehat.

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

Namun, studi baru sekarang menunjukkan bahwa makanan produk susu justru baik untuk kesehatan Anda yang memiliki tekanan darah tinggi.

Studi ini melibatkan 140 ribu orang dari 21 negara selama 9 tahun. Para peserta diberi kuisioner yang digunakan untuk menilai dietnya selama satu tahun.

"Asupan tinggi susu murni yang tidak rendah lemak dikaitkan dengan prevalensi lebih rendah dari MetS," kata para peneliti dalam jurnal BMJ dikutip dari Express.

Para peneliti juga berharap temuannya akan membantu menginformasikan inisiatif kesehatan di seluruh dunia untuk memerangi masalah kesehatan yang serius.

Baca Juga: Infeksi Virus Corona Covid-19 Kedua Tak Bersifat Menular, Ini Kata Peneliti

Penulis penelitian Balaji Bhavadharini mengatakan asupan produk susu dengan lemak utut berkaitan dengan prevalensi lebih rendah dari sindrom metabolik, risiko hipertensi dan diabetes yang lebih rendah selama masa tindak lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI