Pembuatan Vaksin Covid-19, Berikut 4 Pendekatan yang Digunakan Peneliti

Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:52 WIB
Pembuatan Vaksin Covid-19, Berikut 4 Pendekatan yang Digunakan Peneliti
Ilmuwan berlomba mencari vaksin covid-19 (DW Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan kini sedang mengembangkan lebih dari 100 vaksin Covid-19 menggunakan berbagai teknik. Beberapa di antaranya sudah mantap dan sebagian lainnya belum disetujui untuk penggunaan medis sebelumnya.

Sebagian besar, vaksin ini menargetkan protein lonjakan yang menutupi virus dan membantunya menyerang sel manusia. Sistem kekebalan tubuh dapat mengembangkan antibodi yang menempel pada protein lonjakan dan menghentikan virus.

Protein lonjakan virus merupakan struktur unik di atas selubung virus yang memungkinkan virus menempelkan dirinya ke sel manusia.

Vaksin yang berhasil untuk virus corona akan mengajarkan sistem kekebalan untuk membentuk antibodi terhadap virus tanpa menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rusia Berhasil Tekan Kematian Kurang dari 1 Persen

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Dilansir New York Times, berikut berbagai pendekatan vaksin Covid-19.

1. Vaksin keseluruhan virus (vaksin yang dimodifikasi keseluruhan virus corona untuk memancing respon imun)

Vaksin yang dilemahkan dan hidup : Sebagian besar vaksin yang digunakan saat ini memasukkan bentuk virus yang tidak aktif atau melemah sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Ketika sel-sel kekebalan bertemu dengan vaksin, mereka akan membentuk antibodi.

Membuat vaksin ini berarti menumbuhkan banyak virus. Prosedur yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menghasilkan vaksin baru.

Contoh: Vaksin influenza, cacar air, campak, gondok, dan rubela.

Baca Juga: Lebaran di Tengah Corona, Jokowi: Hal Ini Sangatlah Berat

2. Vaksin genetik (vaksin yang menggunakan bagian dari kode genetik virus corona)

Vaksin DNA: Sejumlah vaksin virus corona ekperimental tidak memasukkan keseluruhan virus. Sebagai gantinya, mereka memberikan instruksi genetik untuk membangun protein virus.

Protein kemudian dapat merangsang sistem kekebalan untuk membuat antibodi dan membantu meningkatkan pertahanan lain terhadap virus corona.

Salah satu pendekatan genetik ini dikenal sebagai vaksin DNA. Lingkaran DNA hasil rekayasa dikirim ke sel. Sel-sel akan membaca gen virus, membuat salinan dalam molekul yang disebut messenger RNA, dan kemudian menggunakan mRNA untuk mengumpulkan protein virus. Sistem kekebalan mendeteksi protein dan meningkatkan pertahanan.

Contoh: Belum ada vaksin DNA yang disetujui untuk digunakan pada manusia, tetapi para peneliti sedang melakukan uji coba untuk melihat apakah mereka mungkin efektif untuk penyakit seperti Zika dan flu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI