Di Rumah Aja, Kenapa Anak Malah Jadi Nempel Terus Sama Orangtua?

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 23 Mei 2020 | 06:24 WIB
Di Rumah Aja, Kenapa Anak Malah Jadi Nempel Terus Sama Orangtua?
Ilustrasi anak nempel sama orangtua. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Rumah Aja, Kenapa Anak Malah Jadi Nempel Terus Sama Orangtua?

Inilah fenomena yang cukup aneh ketika orangtua dan anak telah menghabiskan waktu 24 jam penuh selama berbulan-bulan di rumah gara-gara pandemi Covid-19. Alih-alih bosan, anak-anak ini justru menjadi semakin 'haus' akan perhatian orangtuanya.

Bahkan, tak sedikit orangtua yang pada akhirnya mengeluh kesulitan WFH lantaran si kecil selalu menempel padanya. Kenapa bisa begitu? Simak apa kata pakar, seperti dilansir dari Huffpost berikut.

1. Anak-anak ingin merasa aman

Baca Juga: Atur Jadwal Tidur Bayi, Orangtua Bisa Berikan Stimulasi Cahaya Hingga Suara

Salah satu alasan utama mengapa anak-anak menjadi sangat lekat pada orangtuanya adalah karena mereka berusaha sangat keras untuk membuat diri mereka merasa aman dan nyaman, jelas Steven Meyers, seorang profesor psikologi di Roosevelt University di Illinois.

“Kelekatan adalah respons naluriah terhadap ancaman dan kecemasan yang dirasakan. Dalam istilah evolusi, keturunan semua spesies lebih mungkin bertahan jika mereka tetap dekat dengan orangtua mereka, "katanya kepada HuffPost.

Rasa tak aman yang dirasakan anak ini, bisa jadi dipicu oleh tekanan dan ketidakpastian pandemi Covid-19 yang mengglobal.

Dengan demikian, kelekatan adalah manifestasi nyata dari upaya anak untuk mengatasi semua perubahan dan ketidakpastian di dunia mereka saat ini.

Untuk membantu, cobalah menggali sumber spesifik dari kegelisahan mereka.

Baca Juga: Balita Tampak Murung dan Sedih, Orangtua Wajib Lakukan Dua Hal Ini

“Coba tanyakan, apa sebenarnya yang mereka khawatirkan? Takut tertular penyakit, atau takut pada kematian?" kata Mark Reinecke, seorang psikolog klinis dan direktur klinis dari Child Mind Institute’s San Francisco Bay Area.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI