Hampir Susul Rusia, Brasil Catat Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2020 | 21:56 WIB
Hampir Susul Rusia, Brasil Catat Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi
Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat di kediaman presiden Palacio da Alvorada di Brasilia, Brasil, Jumat (13/3/2020). [Sergio LIMA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir Susul Rusia, Brasil Catat Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi

Penanganan virus Corona Covid-19 di Brasil nampaknya belum memiliki hasil maksimal. Sebab, laporan terbaru menyebut Brasil justru mencatatkan rekor kematian Covid-19 tertinggi.

Dilansir Antara, kasus kematian harian akibat COVID-19 di Brasil mencapai angka tertinggi pada Kamis (21/5), yaitu 1.188 jiwa, dan negara itu hampir menyusul Rusia sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, korban jiwa akibat COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), di Brasil melampaui angka 20.000 jiwa Sementara itu, jumlah pasien mencapai 310.087 jiwa, naik sebanyak 18.500 dalam satu hari, menurut data Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Tak Patuh Karantina, Kaum Muda Brasil Tertinggi Meninggal karena Covid-19

Angka pasien positif corona kemungkinan jauh lebih besar dari data resmi, mengingat Brasil tidak melakukan tes COVID-19 secara luas, kata pihak kementerian.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadapi tekanan publik terkait kebijakannya menanggulangi pandemi, yang tampaknya telah melumpuhkan perekonomian dan mengancam peluang dirinya terpilih kembali saat pemilihan umum.

Ia menolak keras kebijakan pembatasan sosial dan berulang kali mendorong pasien meminum klorikuin, obat malaria, guna mengobati penyakit tersebut. Padahal, banyak ahli kesehatan memperingatkan risiko penggunaan obat itu terhadap kesehatan pasien.

Hubungan Bolsonaro dengan para gubernur dan wali kota juga semakin renggang. Presiden sempat dibuat kesal dengan kebijakan karantina di daerah, yang bertujuan menekan penyebaran virus. Bolsonaro berpendapat menjaga perekonomian tetap berjalan lebih penting dilakukan.

Bolsonaro mengatakan ia akan mengesahkan rancangan undang-undang tentang program bantuan federal senilai 60 miliar real (setara Rp159,6 triliun) untuk negara bagian dan kota-kota terdampak COVID-19. Namun, ia meminta gubernur untuk mendukung usulannya menunda kenaikan gaji pada sektor publik.

Baca Juga: Angka Kasus Corona 5 Juta Lebih, yang Terbesar di Rusia, Brasil dan India

RUU itu, yang telah disetujui oleh Kongres pada awal bulan ini, akan menyalurkan bantuan dana dari pemerintah federal ke negara bagian dan kota.

Namun, Bolsonaro belum menandatangani RUU itu karena ditekan oleh Menteri Ekonomi Paulo Guedes, yang mendesak pemerintah berhemat.

Guedes merupakan ekonom pendukung kebijakan pasar bebas. Sebagai imbalan atas penandatanganan paket bantuan, Bolsonaro meminta dukungan gubernur agar membekukan kenaikan gaji sektor publik selama dua tahun.

Bolsonaro pada Kamis mengatakan politisi kehilangan popularitas setelah lebih dari satu tahun menjabat merupakan hal yang normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI