Studi: Risiko Penyakit Kardiovaskular Lebih Kecil pada Perempuan

Jum'at, 22 Mei 2020 | 20:30 WIB
Studi: Risiko Penyakit Kardiovaskular Lebih Kecil pada Perempuan
Ilustrasi kesehatan jantung perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 160.000 orang di 21 negara telah menemukan perempuan lebih kecil kemungkinan untuk menderita penyakit jantung dan meninggal karenanya daripada laki-laki.

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian tersebut tidak dipengaruhi oleh aspek apakah perempuan pernah atau tidak mengalami serangan jantung atau stroke sebelumnya. Juga tidak mempertimbangkan di mana mereka tinggal atau status ekonomi mereka.

Penelitian itu dilakukan oleh Population Health Research Institute (PHRI) dari McMaster University dan Hamilton Health Sciences yang diterbitkan di jurnal The Lancet pada Rabu (20/5/2020).

Informasi tersebut berasal dari studi Prospective Urban Rural Epidemiological (PURE) yang diikuti para peserta rata-rata 10 tahun.

Baca Juga: Wapres Maruf: Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang

Ini adalah studi global pertama yang mendokumentasikan faktor-faktor risiko, penggunaan pengobatan, kejadian serangan jantung, stroke dan kematian pada orang-orang di masyarakat umum.

Studi ini menemukan bahwa perempuan yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (CVD) lebih cenderung menggunakan obat pencegahan, mengendalikan hipertensi dan berhenti merokok dibandingkan dengan pria.

"Ada kekhawatiran bahwa perempuan dengan CVD dirawat kurang agresif daripada pria. Beberapa telah menghubungkan ini dengan bias pengobatan terhadap perempuan," kata Marjan Walli-Attaei, penulis pertama dan rekan peneliti di PHRI.

"Dalam penelitian global, kami mengamati bahwa strategi pencegahan lebih sering dilakukan oleh perempuan, sementara strategi invasif seperti intervensi koroner perkutan dan operasi bypass arteri koroner lebih sering digunakan untuk laki-laki," tambahnya.

Marjan Walli-Attaei juga menambahkan, bahwa hasil penelitian menunjukkan statistik kematian lebih rendah pada perempuan yang mengalami serangan jantung atau stroke daripada laki-laki.

Baca Juga: Kuasa Hukum Tak Masalah Eks Menkes Siti Kembali Dikirim ke Rutan

"Tetapi, secara keseluruhan hasil seperti kematian, serangan jantung, hingga stroke pada perempuan lebih rendah daripada pria. Ini menunjukkan mungkin ada faktor lain selain bias pengobatan terhadap perempuan yang berkontribusi pada perbedaan pengobatan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI