Suara.com - Beberapa hari lalu, Presiden Amerika Seriakat Donald Trump melancarkan serangan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia menyebut upaya yang dilakukan WHO dalam menangani pandemi Covid-19 sangat buruk.
Dilansir dari Time, para pakar kesehatan mengatakan meningkatnya serangan Donald Trump terhadap WHO terkait penanganan terhadap virus corona menunjukkan kesalahpahaman mendalam tentang peran WHO. Hal itu pada akhirnya dapat melemahkan kesehatan global.
"Saya tidak bisa membiarkan dolar pembayar pajak Amerika untuk terus membiayai sebuah organisasi yang, dalam keadaan sekarang, sangat jelas tidak melayani kepentingan Amerika," tulis Trump dalam sebuah surat kepada direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
AS adalah donor terbesar WHO, menyediakan sekitar USD 450 juta per tahun. Trump telah menghentikan sementara pendanaan bagi WHO sejak 14 April 2020.
Baca Juga: Hindari Memijat Tubuh Saat Sakit, Bisa Perlambat Kesembuhan!
Ia juga sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pendanaan terhadap WHO secara permanen jika WHO tidak melakukan 'perbaikan substantif' selama 30 hari ke depan.
Devi Sridhar, seorang profesor kesehatan global di Universitas Edinburgh, mengatakan surat itu kemungkinan ditulis untuk pangkalan politik Trump dan dimaksudkan untuk menangkis kesalahan atas dampak buruk virus di AS, yang sejauh ini merupakan infeksi dan kematian virus terbanyak di dunia.
"China dan AS sedang memperjuangkannya seperti orang tua yang bercerai sementara WHO adalah anak yang terperangkap di tengah, berusaha untuk tidak memihak," katanya.
"Presiden Trump tidak mengerti apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh WHO," katanya, menjelaskan bahwa itu menetapkan standar internasional dan didorong oleh negara-negara anggotanya.
"Jika menurutnya mereka membutuhkan lebih banyak kekuatan, maka negara-negara anggota harus menyetujui dan mendelegasikannya lebih banyak."
Baca Juga: Isolasi Sosial Akibat Karantina Bisa Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Michael Head, seorang peneliti senior di Universitas Southampton, mengatakan banyak dari apa yang dituntut Trump berada di luar ruang lingkup yang dimaksudkan WHO.