Sindrom Inflamasi Misterius Muncul Pada Pasien Covid-19 Usia 20-an

Jum'at, 22 Mei 2020 | 12:27 WIB
Sindrom Inflamasi Misterius Muncul Pada Pasien Covid-19 Usia 20-an
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sindrom Inflamasi Misterius Muncul Pada Pasien Covid-19 Usia 20-an

Sindrom inflamasi misterius yang sebelumnya dilaporkan muncul pada anak-anak kini juga dilaporkan muncul pada pasien Covid-19 dewasa muda atau yang berusia awal 20-an.

Dokter telah mendiagnosa sindrom tersebut pada pasien Covid-19 berusia 20 tahun di San Diego dan pasien berusia 25 tahun di Long Island, New York, demikian dilaporkan Live Science.

Beberapa kasus tambahan juga dilaporkan terjadi pada pasien di awal usia 20-an yang berada di rumah sakit di New York University's Langone Medical Center di New York.

Baca Juga: Kucing-kucingan dengan Petugas, Lapak PKL Bandel di Tanah Abang Diangkut

Gejala dari sindrom misterius yang disebut MIS-C ini bisa muncul berbeda-beda. Pasien cenderung mengalami gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki.

Penyakit Kawasaki adalah penyakit anak-anak yang dapat menyebabkan inflamasi di dinding pembuluh darah dan jika parah bisa menyebabkan kerusakan jantung.

Gejalanya meliputi demam, nyeri abdomen, muntah, diare, nyeri leher, ruam, mata merah, dan kelelahan.

Pada anak-anak, gejala MIS-C lebih banyak mengarah pada penyakit Kawasaki, namun pada remaja dan dewasa muda terlihat lebih seperti respons inflamasi yang berlebihan yang melibatkan jantung dan organ lainnya.

"Yang lebih tua memiliki kasus yang lebih parah," jelas Dr Jennifer Lighter, dokter penyakit menular anak di NYU Langone.

Baca Juga: 5 Bulan Pacaran, Karina Nadila Menangis Saat Dilamar

Ada kekhawatiran sindrom ini tidak terdiagnosis pada orang dewasa, sebagian karena selain dokter anak banyak yang jarang melihat kasus penyakit Kawasaki.

Para dokter kini mengupayakan pada otoritas kesehatan untuk menyebarluaskan peringatan soal sindrom ini untuk membantu para pasien Covid-19 dewasa muda.

Banyak pasien dengan gejala MIS-C memiliki antibodi yang dapat melawan virus corona, ketimbang infeksi yang aktif, yang mengungkapkan bahwa sindrom ini bisa jadi hasil dari respons imun yang tertunda terhadap virus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI