Hubungan Vitamin D dan Covid-19, Benarkah Turunkan Risiko Sakit Parah?

Jum'at, 22 Mei 2020 | 12:02 WIB
Hubungan Vitamin D dan Covid-19, Benarkah Turunkan Risiko Sakit Parah?
Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vitamin D dapat memengaruhi kesehatan tulang, otak dan jantung. Beberapa kelompok peneliti juga mengatakan vitamin D dalam darah yang sehat dapat mencegah pasien Covid-19 dari badai sitokin sehingga mereka dapat bertahan hidup.

Peneliti juga menemukan pasien dengan penyakit parah seringnya memiliki tingkat vitamin D yang rendah, dan negara-negara dengan tingkat kematian tertinggi memiliki jumlah orang yang kekurangan vitamin D lebih banyak.

Berarti, apakah vitamin D membantu seseorang terhindar dari infeksi virus corona dan kematian akibat virus corona?

Namun, penelitian tentang hal ini belum peer-reviewed (belum ditinjau oleh rekan sejawat) dan para ahli lainnya mengatakan bukti ilmiahnya masih kurang.

Baca Juga: AS Pesan 300 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca, Ampuhkah?

Dilansir dari WebMD, para peneliti mencoba mencari tahu, setidaknya 8 studi terdaftar di clinicaltrials.gov untuk mengevaluasi peran vitamin D dalam mencegah atau meringankan Covid-19.

Ilustrasi vitamin D (Shutterstock)

Di antara penelitian terbaru yang menemukan hubungan antara kadar vitamin D dan seberapa parah Covid-19 adalah:

- Dalam sebuah penelitian kecil, peneliti Louisiana dan Texas mengevaluasi 20 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, menemukan 11 pasien yang dirawat di ICU kekurangan vitamin D, tetapi hanya empat dari mereka yang tidak membutuhkan ICU.

- Peneliti Indonesia mengevaluasi 780 kasus Covid-19 yang terdokumentasi dan menemukan bahwa sebagian besar pasien yang meninggal memiliki kadar vitamin D di bawah normal.

- Peneliti Irlandia menganalisis studi populasi Eropa dan tingkat vitamin D menemukan negara dengan tingkat vitamin D yang kurang tinggi juga memiliki tingkat kematian Covid-19 lebih tinggi.

Baca Juga: Pencairan Dana Desa Dipercepat untuk Tanggulangi Covid-19

Seorang pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh melakukan tes tekanan darah di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) ketika hendak mendonorkan plasma darahnya Kupang, NTT, Selasa (19/5).  [ANTARA FOTO/Kornelis Kaha]
Seorang pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh melakukan tes tekanan darah di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) ketika hendak mendonorkan plasma darahnya Kupang, NTT, Selasa (19/5). [ANTARA FOTO/Kornelis Kaha]

Sementara penelitian terbaru tentang vitamin D dan Covid-19 baru saja dimulai, penelitian lain menemukan suplemen vitamin D dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan.

Oleh karenanya, beberapa orang mengatakan tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin D sebagai tindakan pencegahan Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI