Suara.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, tanpa tindakan cepat, virus corona dapat menginfeksi seperempat miliar warga di Afrika dan merenggut 190.000 nyawa selama tahun pertama pandemi Covid-19.
Selain itu, diprediksi hingga 5,5 juta orang perlu rawat inap, 140.000 menderita Covid-19 parah, dan 89.000 sakit kritis, kata studi oleh WHO.
Perkiraan ini, yang ditulis oleh Humphrey Karamagi dari kantor WHO di Brazzaville, Republik Kongo, telah diterima untuk terbit dalam jurnal BMJ Global Health.
Studi ini juga memprediksi virus corona akan menyebar lebih lambat dan paparan juga lebih rendah di Afrika daripada di belahan dunia lain.
Baca Juga: Kena Corona! Pak RT di Lebak Pernah Data ODP dan Bantu Nikahan di Daerah
Namun, peningkatan dalam perawatan rumah sakit akan mengalihkan sumber daya yang sudah langka untuk masalah kesehatan utama di benua tersebut, seperti HIV, tuberkulosis, malaria, dan kekurangan gizi, yang akan memperburuk dampak virus corona.
Para peneliti juga mencatat layanan pengujian dan diagnostik yang terbatas, serta sistem pemantauan dan pengumpulan data yang buruk, khususnya di pedesaan, akan mempersulit layanan kesehatan merespon secara efektif.
Menurut Karamagi, dilansir dari WebMD, kemungkinan wabah ini juga akan bertahan lebih lama hingga selama beberapa tahun.
Ia juga menambahkan, memastikan keberhasilan langkah-langkah penahanan wabah diperlukan untuk menghindari mitigasi yang kemungkinan akan sulit dilakukan.
Keberhasilan tindakan penahanan seperti pelacakan kontak, isolasi, praktik mencuci tangan dan jarak fisik sangat penting, kata mereka.
Baca Juga: Satpol PP Ngaku Pusing Urus Tanah Abang yang Tak Takut Corona
Para peneliti meminta 47 negara di WHO Afrika memperluas kapasitas rumah sakit untuk mengatasi ancaman tersebut.